JALAKSANA (Mass) – Animo masyarakat untuk menjadi tenaga guru cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan adanya pembukaan lowongan guru di Ponpes Husnul Khotimah. Dari kebutuhan yang hanya 35 orang, pelamarnya mencapai 375 orang.
Seleksi itu sendiri dilaksanakan selama 2 hari (10-11/5/2017) di GOR ponpes tersebut. Kuotanya bukan hanya untuk tenaga guru, melainkan pula untuk staf. Diantaranya, formasi guru bidang studi Pendidikan Agama Islam yang memiliki kemampuan Bahasa Arab aktif 12 orang, Ekonomi 1 orang, IPA 1 orang, IPS 1 orang, Matematika 3 orang , dan Bahasa Indonesia 1 orang.
“Sehingga total 19 guru yang dibutuhkan. Sedangkan staf sebanyak 16 orang untuk ditempatkan sebagai staf pembinaan, dapur umum, lingkungan hidup dan sarana prasarana,” sebut Kepala Divisi HRD dan Personalia Ponpes Husnul Khotimah, H Imam Nur Suharno MPdI.
Agar dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi, ujar Imam, Husnul Khotimah akan terus melakukan pengembangan lembaga. Antara lain, akan membuka cabang PPHK yang saat ini baru Husnul Khotimah 1 dan Husnul Khotimah 2.
“Lalu, pendirian Universitas Islam Husnul Khotimah, Rumah Sakit Islam Husnul Khotimah, dan pengembangan perekonomian umat,” imbuhnya.
Untuk menghasilkan SDM yang profesional, handal, ulet, kreatif, inovatif dan berakhlak mulia, Ketua Panitia Seleksi Pegawai Baru (SPB), Arsyidi SPdI mengungkapkan, dalam penerimaan calon pegawai dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi.
“Tahap pertama seleksi administrasi, kemudian tes tulis pengetahuan Agama Islam dan pengetahuan bidang studi (bagi calon guru), wawancara, dan kemampuan membaca Alquran sebagai seleksi tahap ke dua. Bagi calon guru dan staf yang lulus dari seleksi tahapan ke dua akan diundang untuk mengikuti seleksi tahap ke tiga yaitu tes micro teaching untuk calon guru, tes praktik keahlian untuk calon staf,” jelasnya.
Kedepan, para calon pegawai yang lulus menjadi pegawai Husnul Khotimah akan mengikuti serangkaian kegiatan seperti orientasi pegawai baru, penandatanganan komitmen kerja, dan penempatan. Pada 6 bulan pertama diangkat sebagai pegawai percobaan, kemudian dilakukan penilaian untuk ditetapkan sebagai Pegawai Tetap Yayasan, atau diperpanjang status pegawai percobaannya sampai 6 bulan kedua jika ada beberapa catatan yang kurang baik.
“Dan secara umum Ponpes Husnul Khotimah telah mempersiapkan program untuk pengembangan SDM dari aspek amaliyah (profesionalisme), khuluqiyah (integritas), ilmiyah (berfikir ilmiah), ijtimaiyah (sosial), dan qiyadiyah (kepemimpinan), serta kompetensi bahasa Arab-Inggris dan tahsin-tahfidz Alquran,” tukasnya. (deden)