KUNINGAN (MASS) – Antara Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ada kesamaan. Terutama dilihat dari sosok capres yang bertarung masih muka lama yakni Jokowi versus Prabowo. Bedanya, dulu pendamping Jokowi ialah Jusuf Kalla sedangkan pendamping Prabowo, Hatta Rajasa.
Bicara skup Kabupaten Kuningan, pasangan Prabowo-Hatta memenangkan “pertempuran”. Selisihnya terpaut cukup jauh hingga mencapai 11%. Dari total suara sah yang masuk sebanyak 562.158, Jokowi-JK berhasil mengumpulkan 250.156 suara (44,50%), sedangkan Prabowo-Hatta 312.002 suara (55,50%).
Data ini bersumber dari hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pilpres tingkat KPU Kuningan 16 Juli 2014 silam. Berdasarkan data tersebut, jumlah suara tidak sah mencapai 7.754 suara sehingga total suara sah dan tidak sah sebanyak 569.912 suara.
Menurut data itu, pasangan Jokowi-JK unggul di 8 kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Jalaksana, Pasawahan, Cibeureum, Cimahi, Japara, Cipicung, Kalimanggis, dan Nusaherang. Selebihnya yaitu sebanyak 24 kecamatan, unggul pasangan Prabowo-Hatta.
Pemaparan data ini hanya sekadar untuk mengingatkan kembali sekaligus bisa dijadikan bahan perbandingan antara pilpres lalu dengan sekarang. Secara kebetulan figur capres dulu dan sekarang masih sama. Pertarungannya pun sama yakni head to head alias hanya 2 pasangan calon.
Kesamaan lainnya, pada 2014 lalu PDIP sebagai partai pengusung Jokowi merupakan partai penguasa di Kabupaten Kuningan. Bahkan jabatan strategis pemerintahan, baik bupati, wakil bupati serta ketua DPRD diduduki oleh politisi PDIP.
Konstelasi politik yang berbeda pada “pertarungan” jilid 2 sekarang, Jokowi sudah jadi petahana. Koalisi partai pengusungnya pun berbeda. Terlebih cawapres yang digandeng oleh Jokowi dan Prabowo punya kans yang sama-sama kuat yaitu KH Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Keadaan lain yang berbeda, pilpres tahun ini dibarengkan dengan pileg (pemilihan legislatif). Lantas siapa pemenang dari “duel” antara Jokowi vs Prabowo di Kuningan? Hasilnya akan ketahuan Rabu besok, 17 April 2019. (deden rijalul umam)