KUNINGAN (MASS)- Pengeroyokan pegawai Disporpar Kuningan oleh beberapa anggota Satpol PP Kuningan pada saat final Turnamen Sepakbola Harhubnas Dishub, Kamis sore di lapangan sepakbola Desa Ancaran membuat Kadisporapar Kuningan Drs Jaka Chaerul meradang. Ia mengaku kecewa dengan apa yang dilakukan oleh mantan anak buahnya itu terhadap pegawainya.
“Saya kecewa kok sampe tega mengoroyok. Saya besarkan mereka dari mulai tenaga honor, jadi tenaga kontrak kemudian diangkat menjadi pegawai,” sebut mantan Kasatpol PP Kuningan itu, Jumat pagi ketika dihubungi kuninganmass.com.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/pegawai-disporapar-dikeroyok/
Diterangkan, Satpol PP itu tufoksinya menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah, kok dengan gara-gara main bola sepert ini terpancing bukannya mengamankan.
Harusnya mereka itu mengetahu tufoksinya dan pertandingan ini pun bukan antar daerah, hanya dalam rangka memeriahkan Harhubnas Dishub Kuningan. Para pemain Dishub juga mantan anak buah dan mereka bermain seperti biasa tidak seperti ini.
“Harusnya sebelum bertindak berpikir minimal lihat siapa kadisnya . Ini memalukan tidak bisa menahan diri , semua juga dapat kambing kok, sampai mengeroyok, saya kecewa!” tandas mantan pemain Pesik itu.
Jaka mengaku, yang bikin sakit hati dan kecewa adalah pemain dan pelaku itu adalah mereka yang dibina dari nol oleh dirinya. Dulu anggota Satpol PP hanya 24 orang dan pada saat ditinggalkan jumlahnya 298 orang.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/government/terkait-pengeroyokan-ini-versi-satpol-pp/
Terkait Asep Ismanto yang menjadi sasaran pemukulan dan menghindar ia pun tidak habis pikir apa yang dilakukan oleh Anggota Satpol PP itu. Justru setelah Asep menghindar yang jadi korban yang mengahalangi Asep.
“Apa panas karena kalah? Saya sudah menelpon Kasatnya tapi mengaku tidak mengetahui kejadian itu karena tidak hadir. Saya minta anggota dikumpulkan agar dibina,” tandasnya.
Terkait langkah hukum yang diambil oleh Endang Kusnandar, lanjut Jaka, itu bukan masalah kedinasaan tapi langkah pribadi karena pihak keluraga tidak terima dengan pengeroyokan. Pihak Disporapar tidak akan mengambi sikap.
“Itu sudah ranah pribadi karena kalau dinas mungkin bisa memuklumi. Kami tidak bisa menahan dengan langkah melaporkan ke pihak berwajib itu,” pungkasnya. (agus)