KUNINGAN (MASS) – Dalam Silaturahmi Ansor-Banser Jumat (18/5/2018) di Mayang Catering, Ketua PCNU Kuningan KH. Aam Aminudin, SH.I., MA bertausiah sebelum berbuka puasa. Ia menyebutkan empat ciri ajaran Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Empat ciri tersebut adalah tawassuth, tawazun, I’tidal dan tasamuh. Tawassuth merupakan sikap pertengahan, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Tawazun merupakan sikap seimbang dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan dalil ‘aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits).
“I’tidal merupakan sikap tegak lurus atau bersikap adil. Sedangkan Tasamuh merupakan sikap toleransi, yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang diyakini,” paparnya.
Kyai Aam melanjutkan, apa pun yang dilakukan akan bernilai ibadah tergantung dari niatnya. Sehingga Banser dalam menjaga sarana peribadatan dan membantu aparat keamanan akan dicatat sebagai ibadah dengan diniatkan Lillahi Taala demi terwujudnya kondisi aman dan damai.
“Karena Jihad juga bermakna untuk melindungi kaum muslim dan non muslim,” tandasnya.
Hasil silaturahmi ditindaklanjuti oleh Kasatkorcab Banser Elon CAH yang akan menugaskan personel Banser untuk membantu aparat keamanan dalam meningkatkan kewaspadaan dini untuk mewujudkan Kuningan aman dan damai.
“Banser fokus akan membantu aparat keamanan dan dalam waktu dekat ini akan membantu di posko mudik lebaran,” ujar Elon.
Dalam penutupnya Ketua GP Ansor Kuningan KH Didin Misbahudin mengapresiasi acara yang digagas dan berterima kasih kepada semua yang hadir.
“Kami atas nama Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kuningan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr Wahyu Hidayah selaku Sahabat Banser Biro Infokom atas terselenggaranya Silaturahmi Ansor, Banser dan Tokoh Masyarakat Kuningan,” ucap Didin. (deden)