KUNINGAN (MASS) – Pasca tersebarnya berita pimpinan DPRD mendesak Bupati Kuningan untuk mengganti Sekwan, direspon langsung oleh salah satu tokoh aktivis muda Kuningan, Ade Aspandi.
“Kita gak tau masalahnya apa, rame-rame desak Bupati ganti Sekwan. Tapi yang kita tau berdasarkan alasan yang dilontarkan ke publik itu katanya butuh penyegaran,” awal lelaki yang sempat dikader di HMI tersebut, memulai komentarnya, Selasa (15/8/2023) kemarin.
Sederhana saja, lanjut Aspandi, sama halnya dengan pendesakan tersebut, ia juga mempertanyakan terutama pada pimpinan dewan dan bahkan anggota dewan lainnya yang sudah menjabat 3 sampai 4 periode, adakah selama setahun rapot kerja atau catatan kerja dan capaian yang disampaikan publik?
Baca : https://kuninganmass.com/pimpinan-dewan-desak-bupati-ganti-sekwan/
“Bukan hanya melulu yang kami tau study banding atau gaduh AKD dan ribut pokir. Coba capaian apa yang bisa kami tau dari kinerja dewan? entah itu bentuk perencanaan, pengawasan? atau sederhananya sudah brapa Perda yang dijadikan produk hukum yang dirasakan masyarakat Kuningan secara berkelanjutan?” ucapnya mempertanyakan.
Karena, lanjutnya, sejauh yang ia tahu malah kabar anggaran Pemda yang devisit, tunda bayar atau apapun sebutannya. Dan itu, kata Aspandi, malah salah satu indikator kemunduran dari pengawasan dan perencanaan dewan.
“Dewan kan ada anggaran pokir atau reses, itu salah satu kinerja dewan membatu masyarakat di Dapil yang mungkin belum disentuh Pemda,” ungkapnya. (eki)