KUNINGAN (MASS) – Sejumlah massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (FMPD) mendatangi kantor KPU Kuningan, Rabu (21/2/2018). Mereka mengingatkan agar lembaga penyelenggara pilkada tersebut bersikap netral.
Kedatangan massa sekitar pukul 10.00 WIB. Di Aula kantor KPU, mereka diterima langsung Ketua KPU Hj Heni Susilawati dan Divisi Hukum Jajang Arifin. Lebih dari satu jam mereka berdialog seputar tupoksi KPU agar pilkada sukses.
“Ini awal masa kampanye. Belum ada kesalahan. Pada audiensi kali ini hanya sebatas dialog terkait pencegahan-pencegahan kesalahan. Artinya bersifat antisipatif,” kata Ketua FMPD, Fri Maladi.
Komitmen dan integritas para komisioner KPU dipertegas oleh Maladi CS. Selaku penyelenggara, KPU diminta bersikap netral dan mampu menjalankan tupoksinya dengan benar. Sehingga muaranya kesuksesan pilkada bisa tercapai.
“Tadi kita bicarakan soal kasus coklit di Sukasari Mandirancan. Katanya sudah diselesaikan. Saya gak tahu diselesaikannya seperti apa, yang jelas sekarang ini kita gak nyari masalah. Kita lebih menitikberatkan pada komitmen dan integritas para komisioner,” tuturnya usai audiensi.
Dalam dialog itu, tidak terlihat adanya gontok-gontokkan argumentasi. Suasananya santai dan damai. Maladi berharap, ke depan pun tetap seperti itu. Ini tergantung dari kinerja yang ditunjukkan penyelenggara pilkada dalam menjalankan tupoksi secara benar.
“Tapi kalau nanti ada komitmen dan integritas penyelenggara yang dilanggar, maka jangan salahkan kalau kami kelak akan datang lagi ke sini,” ancam Maladi.
Ketua KPU Hj Heni Susilawati dan Jajang Arifin tampak bicara lugas dalam menjawab pertanyaan maupun melontarkan pernyataan. Mereka mempertegas komitmen untuk menjalankan tupoksi dengan benar selaku penyelenggara pilkada.
“Sewaktu dilantik kami sudah disumpah Al Quran. Jadi, jangan ragukan komitmen dan integritas kami,” tandas Heni.
Sepulang dari KPU, massa FMPD melakukan hal serupa di kantor Panwaslu Kuningan. Poinnya sama, seputar netralitas komisioner panwas serta menjalankan tupoksi secara benar. (deden)