KUNINGAN (MASS) – Melintasi tahun kedua, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kuningan masa bakti 2017-2022 dalam perjuangannya gencar mengoptimalkan temu kader dan jamaah masjid untuk mencapai cita-cita bersama, yakni terwujudnya masjid yang makmur.
Langkah penguatan ke dalam rumah tangga DKM, akhir pekan kemarin (14/7/2019), Bidang organisasi DMI menyelenggarakan Workshop AD-ART dan Program Kerja DKM. Tujuannya, membekali para pengurus DKM untuk memiliki standar pengelolaan masjid yang profesional dalam keteraturan, kebijakan aktifitas DKM, kejelasan job discription (tugas) pengurus DKM dan karyawan masjid, tertib administrasi, kepuasan pelayanan jamaah dan manajeman lainnya.
Kegiatan workshop pedoman DKM dihadiri 100 peserta dan tamu undangan, yang terdiri atas Bupati Kuningan yang diwakili kabag Kesra, perwakilan Kapolres Kuningan, dan Dandim 0615 yang diwakili oleh Danramil Kuningan. Selain itu hadir Ketua BAZNAS Kuningan, Ketua IPHI, Ketua Dewan Mutasyar DMI, Ketua BKMM-DMI, perwakilan Kepala DT Peduli Kuningan, serta para ketua dan sekretaris DKM kecamatan se-Kabupaten Kuningan.
Mewarnai rangkaian acara pembukaan, Ketua DMI Kuningan mengukuhkan panitia Lomba Masjid Berprestasi yang diketuai H. Tatang Sujata, SE, M.Si (bidang Lasakar Masjid DMI). Itu sebagai upaya memotivasi program lanjut workshop untuk bergeraknya para pengurus DKM dalam menata masjid, dari sisi fungsi, kenyamanan, kebersihan dan keindahan bangunan, kelengkapan administrasi, kekompakkan shalat berjamaah dan aneka program unggulan masjid.
“Hal yang teramat penting dari workshop yang menampilkan 2 nara sumber Sopyan, M.Pd.I (Wakil Ketua II DMI) dan Rastum (sekretaris DMI) ini, diharapkan agar baetullah (masjid) sebagai rumah Allah dikelola secara modern dan profesional, serta para pengelolanya (takmir masjid) tidak terkesan kampungan sebagaimana paradigma lama,” ucap Ketua DMI Kuningan, H Ugin Lugina.
Malah sebaliknya, imbuh Ugin, para pengelola masjid itu ketika penuh amanah, akan diposisikan oleh Allah SWT sebagai orang-orang mulia yang mendapat pentunjuk (QS. At Taubah ayat 18). Begitu pula dalam sabda Rasulullah SAW., orang yang peduli masjid itu termasuk dalam 7 golongan yang diselamatkan Allah pada Hari Kiamat. (HR. Bukhari no. 1423 dan Muslim no. 1031).
Workshop AD-ART dan Program Kerja DKM itu sendiri mengangkat tema “Membangun Jembatan Rasa Demi Masjid Tercinta”. Menurut Sekretaris DMI, Rastum, tema tersebut satu rangkaian dengan slogan DMI Kuningan “Masjid untuk Semua”.
Sementara itu, upaya untuk bangkitnya semangat berjamaah dalam shalat fardlu 5 waktu, cara DMI Kuningan adalah dengan keliling ke sejumlah masjid kecamatan melalui program “Gerakan Shalat Shubuh Rasa Jumat”.
“Terwujudnya masjid/mushala yang makmur yang di Kabupaten Kuningan jumlahnya ribuan, membutuhkan kerjasama yang terpadu, melalui semangat peduli masjid antara masyarakat dengan kebijakan atau komando gerakan struktural pemkab, kemenag dan sejumlah stake holder lainnya,” ujar Rastum.
Bupati Kuningan yang diwakili Kabag Kesra, Toni Kusumanto, mengapreasi DMI Kuningan yang dipandang lari kencang dalam perjuangan memakmurkan masjid. Menurut dia, kiprah DMI Kuningan melalui gerakan organisasi sejalan dengan visi Kabupaten Kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023.
“Hubungannya dengan itu, Pemkab Kuningan siap membangun kerjasama dengan DMI dalam pemakmuran masjid sebagai wadah pematangan sumberdaya manusia yang berkualitas yang Islami,” ucap Toni. (deden)