KUNINGAN (MASS) – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan menggelar konsolidasi organisasi dalam rangka perayaan Dies Natalis GMNI yang ke-69 di Gedung Wanita, Minggu (26/3/2023) kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, nampak hadir Bupati Kuningan H Acep Purnama, Ketua Persatuan Alumni GMNI Kuningan Rana Suparman, serta puluhan alumni dan kader GMNI Kuningan.
Mengangkat tema “Konsolidasi Organisasi dalam Membangun Keharmonisan For Samenbundeling Van Alle Revolutinaire Krachten”, momentum Dies Natalis ini diharapkan jadi momentum menyatupadukan kekuatan yang progresif dan revolusioner dalam berbangsa dan bernegara.
Hal itulah yang disampaikan ketua pelaksana kegiatan, Somad. Menurutnya, kegiatan ini juga jadi alat mempersatukan kader dan alumni.
Hal senada juga disampaikan Ketua GMNI Kuningan Hendra. Ia menyebut, acara konsolidasi ini jadi ajang mempererat tali silaturahmi seluruh kader GMNI Kuningan yang tergabung dari Komisariat UNISA Kuningan, STKIP Muhmmadiyah Kuningan dan FH Universitas Kuningan serta Persatuan Alumni (PA) GMNI Kuningan
“69 tahun kita telah berdiri. Gemblengkanlah segala kemauan-kemauan individual menjadi satu maha kemauan kita semua, dan maha kemauan itu harus digembleng lebih kuat daripada penderitaan apapun, daripada bahaya apapun. Dan bilamana maha kemauan ini lebih kuat daripada penderitaan apapun dan bahaya apapun maka ia akhirnya akan mematahkan penderitaan apapun dan bahaya apapun,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Hendra berharap juga GMNI dari seluruh Indonesia dari DPK sampai DPP bisa menjungjung tinggi persatuan sesuai dari ajaran bung Karno yang tertuang didalam buku “Dibawah Bendera Bevolusi”.
“Semangat Persatuan Indonesia, ialah yang menyebabkan kini tiada lagi perselisihan antara pihak kanan dan pihak kiri, tiada lagi pertengkaran antara kaum “sabar” dan kaum “keras”, tiada lagi percerai-beraian antara kita dengan kita”. Apa yang telah menjadi cita cita bung Karno ini GMNI bisa membangun persatuan, tidak ada lagi yang namanya pertengkaran antara kaum nasionalis dengan kaum nasionalis karna itu akan merusak bangsa Indonesia,” ujar Hendra mengutip isi buku.
Sementara itu, Ketua PA GMNI Kuningan Rana Suparman juga menuturkan lahirnya GMNI DI Kuningan tidak lepas dari perjuangan sosok Acep Purnama yang turut membantu proses pembentukan GMNI di rumahnya saat itu, di jalan Salawati.
“Hari ini GMNI Kuningan tetap konsisten membumikan pemikiran Bung Karno agar tetap berada ditengah-tengah masyarakat,” sebut Rana.
Dengan menyatupadukan kekuatan, ia percaya bisa menyelesaikan semua masalah yang terjadi saat ini. (eki)