KUNINGAN (MASS)- Jumat malam Pesik Kuningan U-17 mendapatkan pelajaran berharga dari Persib Bandung U-18 ketika melakukan pertandingan persahabatan di Stadion Mashud Wisnusaputra.
Secara hasil memang kalah telak 0-4, tapi itu wajar karena yang lawan yang dihadapi adalah tim peringkat satu Grup B Elite Pro Academy Liga 1 U-18.
Yang patut disyukuri adalah pemain mendapatkan pengalaman yang berharga karena mereka baru terbentuk dua minggu lalu. Pesik U-17 sendiri dipersiapkan untuk turnamen Piala Soeratin 2019.
“Kenapa kita kalah telak karena level kita jauh berbeda. Jangankan Pesik tim lain yang satu level keteteran melawan Maug Ngora,” ujar Pelatih Pesik Satria Nurjaman, usai pertandingan.
Satria yang merupakan mantan pemian timnas U-20 seangkatan dengan Boaz Salosa ini menerangkan, yang terpenting para pemain mempunyai semangat sehingga ini modal penting dalam sebuaj tim. Tadi pada saat melawan Persib cara bertahan pemain sudah cukup bagus.
Memang lanjut dia, pada latihan dua minggu ini pihaknya belum menerapkan bagaimana strategi menyerang karena dalam penerapan taktik berjenjang. Namun, seiring dengan waktu pasti akan berkembang.
“Jangan lupa juga Pesik masih menyisihkan tiga laga ujicoba yakni dengan Persebaya, PS Bhayangkara dan PSIM. Untuk 2 laga awal kita main di Kuningan sedangan laga terakhir kita away,” tambahnya.
Satri kembali menyebutkan, dari segi teknis banyak pelajaran yang diambil dari Persib. Contoh adalah pembinaan, pembinaan di Bandung sangat berjenjang, rapih dan terbaik di Indonesia.
Sebaliknya untuk di Kuningan, ia harus mengumpulkan pemain-pemain dari SBB yang jarang kompetisi . Pihaknya bukan mau lihat Askab kemudian Pesik. Namun yang jelas anak-anak banyak terdidik di liga-liga liar dan tarkam baik diluar maupun di Kuningan, sehingga mental komptesi tidak ada.
“Disini kita akan lihat pembinaan yang berjenjang akan menghasikan pemain yang benar-benar siap berlaga dikompetesi. Ini yang harus disadari oleh semua pihak karena sesuatu tidak bisa didapatkan dengan instan,” jelasnya. (agus)