KUNINGAN (MASS) – Kedai kopi memang sudah tidak aneh lagi saat ini. Bukan hanya di daerah pusat perkotaan saja, kini kedai-kedai tersebar di banyak penjuru wilayah di Kabupaten Kuningan.
Salah satunya, kini ada di Desa Sayana Kecamatan Jalaksana, tepat di bawah hutan desa setempat atau yang biasa disebut masyarakat, Biru. Nama kedainya juga terbilang unik, Kedai Kopi Ki Prabu Ciparahu.
Kedai Ki Prabu sendiri, baru saja dibuka bulan ini. Pembukaan itu, sekaligus launching dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Dengan dibukanya kedai ini, harapannya bisa menyatukan masyarakat Desa Sayana, mulai dari anak-anak, pemuda, sampai orang dewasa.
Kedai sendiri buka dari pukul 14.00 sampai larut malam. Setiap malam Minggu, ada live music yang diisi oleh musisi asal Kuningan. Kedai kopi ini menyuguhkan kopi asli berjenis liberika/exelsa, robusta, dan arabika.
Menurut Safrudin atau yang biasa disapa Kang Abi, ketua BPD sekaligus pengola kedai, kopi liberika yang disuguhkan, merupakan hasil dari potensi Desa Sayana itu sendiri.
“Untuk jenis liberika itu hasil dari kebun (desa) sendiri, mulai dari mengambil sampai menjemur sehingga layak untuk di konsumsi,”ujar Abi.
Dikatakan Abi, kopi liberika merupakan yang termasuk kopi peninggalan sejak zaman penjajahan Belanda.
Selain menyuguhkan kopi, dikatakan Abi, Kedai Ki Prabu juga berencana untuk membuka tempat berkemah untuk keluarga,
“Nanti mah bakalan ada tempat camping juga, tapi buat keluarga bukan buat camping sekolah,” sebutnya.
Bahkan, keseriusannya untuk tempat camping itu, kedai Ki Prabu juga sudah siap untuk menyediakan tenda yang secara keseluruhan berkapasitas empat sampai lima orang. (eki/hmdn/mgg)