KUNINGAN (MASS)- Meski 100 persen sarana belum tersedia di huntara. Namun, pengungsi Desa Pinara memaksa pindah karena sudah tidak nyaman di pengungsian.
Akibatnya mereka pada malam hari hanya berbekal lilin. Untuk sarana air bersih pun warga menumpang di musala SMAN Ciniru. Kondisi ini tentu sangat miris terlebih mereka tengah berpuasa.
“Iya mulai pindah ke huntara. Total ada 150 suhunan (rumah) yang pindah ke dua lokasi yakni belakang SMAN Ciniru dan UPTD Pendidikan,” ujar Kades Pinara Lili Suhaeni kepada kuninganmass.com, Kamis (17/5/2018).
Lili mengaku, selain yang pindah ke huntara ada juga yang kembali lagi ke rumahnya. Namun, itu juga yang kondisinya dinilai aman.
Mengenai jumlah KK yang pindah ia selama ini tidak menghitung per KK, tapi berdasarkan jumlah suhunan, sehingga dalam satu rumah bisa terdiri dari beberapa KK.
Kades yang melanjutkan posisi suaminya di desa itu mengaku, untuk sarana listrik dan air bersih memang belum tersedia, sehingga menggunakan lilin dan mencari air yang paling dekat.
Tapi saat ini pihaknya terus memperjuangkan agar sarana listrik dan air bersih segera ada termasuk untuk toilet. Laporan sudah diajukan kepada pihak terkait dan segera ditindaklanjuti.
Terpisah, Kepala Pelakasana BPBD Kuningan Agus Mauludin SE membenarkan pengungsi mulai pindah. Mengenai sarana yang belum lengkap akan segera dilengkapi.(agus)