KUNINGAN (MASS) – Bangga dan haru, suasana yang meliputi puluhan santri SDIT Al Imam Kuningan, berikut orang tua wali saat mengikuti Wisuda Tahfid yang diselenggarakan pihak sekolah, Selasa (25/6/2024) pagi tadi.
Mereka yang mengikuti wisuda, adalah santri kelas 2 sampai kelas 5 yang sudah mampu dan lulus menghafal Alquran sesuai juz yang ditargetkan. Ada yang menghafal juz 30 saja, ada juga yang menghafal dengan juz 29, 28, serta adapula yang menghafal tambahan juz 1 dan juz 2.
Total yang mengikuti wisuda ada 91 santri, dengan 34 pelajar putra dan 57 pelajar putri. Mereka yang wisuda, ditampilkan ke atas panggung dan menerima piagam penghargaan. Suasana juga mendadak haru, karena para santri kemudian menghampiri orang tuanya dan berterima kasih sudah diasuh dan dititipkan ke lembaga pendidikan yang mumpuni.
Kepala SDIT Al Imam Kuningan Drs H Udi Mashudi, mengatakan bahwa agenda wisuda tahfidz ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin digelar. Tahun ini merupakan yang ketiga kalinya digelar dalam 5 tahun berdiri SDIT Al Imam Kuningan.
“Alhamdulillah semua lancar sukses,” kata Drs H Udi Mashudi, pasca pelaksanaan Wisuda Tahfidz.
Dikatakan, anak-anak belajar tahfidz di lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu, merupakan program unggulan. Biasanya, mereka akan mulai menghafal ketika masuk kelas 2 SD. Di tahun pertama, para santri akan berfokus pada tahsin, belajar bacaan yang baik dan benar.
Saat ini, SDIT Al Imam sendiri menjadi sekolah “favorit” anyar. SDIT Al Imam, jadi pilihan banyak orang tua untuk menitipkan anaknya menimba ilmu dasar agama dan umum. Bahkan, teranyar pihak sekolah terpaksa menseleksi pendaftar karena kelasnya masih terbatas. Dari 107 pendaftar, yang diterima hanya 84 siswa untuk 3 rombel.
“Harapan kedepan anak-anak itu disamping menguasai bidang umum tapi pelajarna alquran. Insya allah keberkahan untuk anak dan orang tua,” kata H Udi Mashudi.
Kedepan, kata Kepala SDIT Al Imam itu, tengah dicanangkan pula program untuk orang tua/wali anak. Para orang tua, didorong bisa membaca alquran dengan baik untuk membimbing murojaah sang anak saat di rumah.
Sementara, salah satu santri yang mengikuti wisuda tahfidz, Qashar Gibran Alvaro, terlihat nampak gembira dan haru saat berterima kasih pada orang tuanya pasca prosesi wisuda tahfidz. Pun begitu dengan sang ayah, Ali Al Faruq, yang juga tak kagok menunjukkan rasa bangga serta berdoa untuk anaknya di masa depan.
“Semoga, anak-anak kita bisa menjadi generasi yang lebih baik dari kita di masa depan,” doa Ali, untuk sang anak di masa depan menjadi pribadi yang shalih dan bermanfaat. (eki)