KUNINGAN (MASS) – Pada Pameran Pembangunan Hari Jadi Kuningan 524 yang akan dimulai besok, Kamis (1/9/2022), Terminal Tipe A Kertawangunan akan diisi ratusan stand. Setidaknya, untuk gelaran Pameran Pembangunan akan ada sekitar 175 stand, dengan spesifikasi dan peruntukan yang berbeda-beda.
Hal itulah yang disampaikan direktur Perumda AU (PAU) Hj Heni Susilawati dan menejemen, dalam konferensi pers-nya, Selasa (30/8/2022) kemarin.
Mengusung tema “Kuningan Manu Nyungsi Sajati”, pameran akan diisi dengan pameran bazar dan hiburan. Pameran Pembangunan, akan digelar di sisi barat, bersebelahan dengan pasar malamnya P3MI di sisi timur terminal.
Adapun, isi Pameran Pembangunan dibagi beberapa zona yang akan diisi dengan berbagai hal.
Zona A : 54 booth (Zona Pameran), Zona B : 15 tenant 55 (Sponsor), Zona C : 28 tenant 33 (UMKM), Zona D : 28 tenant 33 (UMKM) dan Zona E : 50 tenant 33 (Pedagang). Selain zona tadi, akan disediakan ruang informasi, ruang kesehatan, mushala, serta toilet.
“Sasaran (Pameran Pembangunan ini), tersedianya data dan dokumentasi potensi ekonomi yang sudah atau tengah dan akan terus digarap. (Lalu untuk) Tumbuh kembang kelompok UMKM melalui program pembinaan. (Juga jadi) sarana penyaluran bakat seni dan kompetisi sportif,” tutur Heni dan tim, menerangkan tujuan pameran.
Adapun, stand-stand tadi akan diisi peserta dari pemerintahan, BUMN dan BUMD, serta swasta dan UMKM. Dikatakan Heni, para peserta yang ikut, menyewa stand sesuai dengan kualifikasi, luas dan harga masing-masing.
Untuk Hall Indoor VIP dengan AC di dalamnya misalnya, dengan luas 3×3 meter disewa Rp9juta. Ini hanya diisi khusus oleh pemerintah, serta kecamatan-kecamatan.
Adapun, untuk stand tenda Sarnafile dengan luas 3×3 disewa dengan harga Rp5juta, dan untuk stand tenda Sarnafile 5×5 meter, harga sewanya sampai Rp10juta. Jika semua stand penuh dengan harga yang sesuai (di luar sponsor), transaksi disewakannya stand mencapai sekitar 1,166 Milyar.
Dijelaskan Heni, penyewaan itu dilakukan Perumda AU kepada peserta, untuk segala operasional yang harus dibayar, seperti listrik, sewa tenda dan lain sebagainya.
“Setiap stand, wajib prokes. Gunakan masker untuk petugas jaga dan sediakan hand sanitizer,” pesan Heni.
Adapun untuk ketertiban dan keamanan di lokasi, Heni mengaku pihaknya selaku panitia bertanggung jawab secara umum. Namun, secara khusus di stand, itu tanggung jawab peserta.
Untuk antisipasi, pihak PDAU sendiri melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Damkar, DLHK, dan kepolisian. (eki)