KUNINGAN (MASS) – Hiruk pikuk terkait sikap Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar, pada pergulatan Pemilihan Bupati (Pilbup) Kuningan, sudah terlihat titik terang. Salah satunya dengan sikap politiknya yang berani dengan mengajukan Cuti Luar Tanggungan Negara (CLTN).
Sikap tegas Dian dengan mengambil CTLN, disinyalir demi meredakan isue tak sedap yang berhubungan dengan desakan mundur dari berbagai pihak, bahkan dari salah satu lembaga pengawas pemilu juga.
Sikap tegas tersebut langsung diapresiasi oleh Partai Golkar. Disampaikan oleh salah satu petinggi partai berlambang Beringin, Ilham Ramdhani, mengaku bahwa partainya merasakan bahwa sikap Dian, dianggap sebagai sikap ksatria.
“CTLN Pak Dian itu adalah sikap ksatria yang patut diapresiasi, karena CTLN adalah sikap yang sebenarnya tidak perlu diambil saat ini, karena belum ada penetapan resmi dari penyelenggara,” terang Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kuningan itu, Sabtu (20/7/2024).
Ditanya langkah lebih lanjut dari Partai yang memiliki 7 perwakilan di DPRD Kuningan itu, Ilham menegaskan, partainya akan segera melakukan komunikasi yang lebih intens dengan Dian Yanuar. Selain dianggap sebagai salah satu calon yang memiliki kapabilitas, Ilham juga mengatakan bahwa Dian memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni dalam memilah sekian permasalahan di Kuningan.
“Pak Dian sudah menjabat sebagai Sekda sudah cukup lama, menandakan dia cukup kompeten, sehingga tidak perlu diragukan lagi jika berbicara kapabilitas. Namun, tentunya baik dari Partai dan Pak Dian, harus terjalin chamistry, agar tercipta hubungan yang harmonis, karena jika kelak berjodoh bisa menciptakan kepercayaan dari masyarakat Kuningan,” kata Ilham.
Diakui oleh pria yang pernah menjabat sebagai tim staff khusus Menteri Pendidikan itu, selain kapabilitas dalam memenangkan pilbup juga harus dapat mengukur kapabilitas dari sosok calonnya. Sehingga diyakini dengan chamistry partai dan calon, akan dapat memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat.
“Kita pernah merasakan, saat salah satu pimpinan daerah Kuningan terlihat tidak harmonis satu sama lain. Hal itu terasa meresahkan, yang akibatnya cukup merugikan. Untuk itu, Golkar berharap ada chamistry satu sama lain dalam hal Pilbup ini. Untuk mengukur dan mencari strategi lebih lanjut, bisa dilakukan dengan cara melakukan survey politik untuk mengukur elektabilitas dan isue yang berkembang dimasyarakat,” paparnya.
Untuk itu, kata Ilham, tidak hanya Dian, Golkar juga akan tetap menjalin komunikasi dengan partai lain dalam hal membicarakan mitra koalisi.
“Ini momentum Kuningan memiliki sosok pemimpin yang bukan hanya siap memimpin, namun memiliki kapabilitas yang bisa memahami dan memberikan solusi atas sekian keresahan yang dirasakan masyarakat. Insha Allah, sosok tersebut adalah calon yang nantinya akan didukung oleh Golkar,” pungkasnya. (deden)