KUNINGAN (MASS) – Kasus positif corona menembus angka 168 orang (update Sabtu 11 September 2020). Kondisi membuat banyak pihak menyangka pemerintah bakal memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB).
Mengenai hal Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, andai kasus terus naik lagi dan tentu yang tadinya zona kuning kembali turun menjadi zona merah, maka apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta akan dilakukan lagi di Kuningan.
“Agar hal itu tidak terjadi di Kuningan saya minta masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Hal ini yang terus kami tekankan kepada masyarakat,” ujar Bupati Acep Purnama kepada kuninganmass.com, Kamis (10/9/2020).
Orang nomor satu di kota kuda mengatakan, hanya dengan penerapan protokol kesehatan yang bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Bisa tolong ga kita menahan diri dalam aktivitas untuk sementara waktu, dari pada kasus ini semakin meningkat dan jangan lah menjadi zona merah, kan semua kasihan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang harus diperhatikan oleh warga adalah ketika kasus meningkat adalah kasihan bangsa dan negara.
Dengan kasus tinggi, banyak negara di dunia melarang warga Indonesia berkunjung ke negaranya. Begitu juga sebaliknya.
“Kami akan membatasi aktivitas malam terutama hiburan dan wisata malam. Intinya harus bisa menahan diri. Kami bukan tidak sayang tapi untuk antisipasi,” jelasnya lagi.
Acep menyebutkan, meski saat ini kasus terus naik namun untuk unit-unit pelayanan pihaknya ingin semua dalam keadaan aman.
“Yang ditakutkan oleh kami adalah, kami sebagai pelayan takut kami yang menjadi pembawa wabah,” tandasnya.
Terpisah, Kadinkes dr Hj Susi Lusyanti MM mengaku, terkait kasus terus naik pihak akan terus melakukan evaluasi. Namun, yang pasti saat ini Kuningan masih zona kuning.
“Selain nakes, memang ada enam kasus guru positif yang tersebar di Kadugede , Nusaherang dan Japara. Untuk tatap muka akan ditinjau ulang,” jelasnya. (agus)