KUNINGAN (MASS) – Melawan wabah virus corona menjadi tugas bersama sehingga semua pihak terlibat dalam membantu memutuskan mata rantai penyebaran virus yang belum ditemukan vaksinnya itu. Salah satu pihak yang bekerja tidak mengenal pamrih adalah Anggota Linmas atau Hansip.
Mereka yang terlibat dalam penangan covid-19 berjulah 3.429 orang. Mereka tersebar di 376 desa/kelurahan bahu membantu pemerintah. Siang malam mereka bekerja bergantian dan jangan salah mereka tidak digaji oleh negara.
Salah satu upaya nyata membantu dengan tulus dan iklas, pencegahan penyebaran Covid-19 dilingkungannya dilakukan oleh Satlinmas di Desa/Kecamatan Kadugede . Di sela-sela melaksanakan tugas piket pos jaga, mereka ikut aktif dalam memberikan himbauan terkait surat Edaran Bupati Kuningan Nomor:511/1204/diskopdagperin bersama Kades Dadang Suganda SHut.
baca berita sebeleumnya: https://kuninganmass.com/government/aturan-baru-pasar-dan-swalayan-hanya-buka-siang-hari/
SE itu adalah tentang pembatasan operasional toko moderen/swalayan, pasar tradisional/pasar rakyat dan warung kopi, cafe, PKL dan sejenisnya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Dengan pendekatan persuasif mereka mendatangi pedagang dan pelaku usaha bahwa apa yang dilakukan demi kebaikan bersama bukan untuk memutuskan rejeki.
“Semoga jerih payah mereka ini dapat dihargai dan di respon dengan baik oleh para pelaku usaha, masyarakat maupun para pihak lainnya, untuk sama sama menghindari meluasnya penyebaran Covid 19 di Kabupaten Kuningan,” ujar Kasatpol PP Kuningan Indra Purwantoro melalui Kabid Linmas Jujun Hendra, Senin (20/4/2020).
Ia berharap semua patuh dengan aturan dari pemerintah, karena ketika semua kerjasama maka virus akan segera berlalu dan semua akan kembali seperti awal berkumpul.
“Saya juga selalu mengingatkan kepada anggota Linmas agar bisa menjaga kesehatan sehingga ketika membantu pemerintah tidak terganggu. Meski mereka tidak mendapatkan gaji namun ketulusan dalam bekerja harus diapresiasi,” ujar mantan Kasi Kerjasama itu.
Sekadar informasi, kehadiran Linmas sangat terasa terlebih pada saat penerapan karantina wilayah persial seperti sekarang ini. Mereka selama ini hanya diberikan uang kadeudeduh menjelang lebaran. (agus)