KUNINGAN (MASS) – Munculnya Covid-19 atau populer disebut dengan virus corona di Wuhan Cina pada akhir tahun lalu, telah mengubah berbagai tatanan kehidupan dunia terutama sektor ekonomi.
Kebijakan pemerintah diberbagai negara untuk memutus rantai penyebaran virus membuat berbagai lini bisnis mengalami kerugian, tidak terkecuali bisnis narkoba.
Dilansir dari Kompas 6 April 2020, kartel narkoba Meksiko mengalami kelangkaan bahan baku sehingga menyulitkan produksi yang berimbas pada harga. Contohnya harga sabu yang biasanya 200 dolar AS per kilogram kini mengalami kenaikan hingga 600% yaitu 1.200 dolar AS.
Lalu bagaimana nasib supply untuk pecandu narkoba di Indonesia? Bila harga tingkat global mengalami kenaikan yang sangat signifikan, harga tersebut akan lebih diperparah oleh penurunan rupiah terhadap dolar yang kini mencapai 16.000 per dolarnya. Maka dari itu ada baiknya para pecandu atau pemakai narkoba berpikir ulang untuk tetap menggunakan narkoba dengan mahalnya harga ini.
Kesulitan mendapat narkoba juga berlipat terlebih dengan resiko terpaparnya corona dari pengedar. Tidak dapat dipungkiri bahwa pecandu narkoba akan lebih rentan tertular corona karena lebih ceroboh baik dalam membeli, mengkonsumsi atau berkomunikasi dengan pengedar maupun sesame pecandu.
Ketagihan atau kecanduan akan narkoba yang berlebih membuat pecandu tidak memiliki nalar atau logika untuk menahan diri dirumah atau stay at home karena kebutuhan yang sangat mendesak.
Dari kesulitan-kesulitan ini, ada baiknya pecandu untuk berpikir jernih agar tidak semakin mempersingkat hidup dengan terinfeksi corona melalui narkoba. Berbeda dengan narkoba yang masa inkubasinya tergantung pada konsumsi, dosis, dan waktu, corona sangat bergantung pada imunitas tubuh manusia yang pada manusia sehat umumnya 14 hari, sedangkan orang sakit bisa kurang dari itu.
Bila tubuh sudah dirusak dulu dengan narkoba, sama halnya orang sakit imunitaspun lebih lemah dan corona akan dengan mudah menginfeksi para penyalahguna narkoba ini. Maka Jaga kesehatan dan imunitas dari corona dengan stop pakai narkoba.***
Novy Kusnul Khotimah
Penyuluh BNNK Kuningan