CILIMUS (Mass) – Kasus kejahatan di jalan baru Sampora-Panawuan kembali terjadi. Setelah malam harinya terjadi pembegalan sepeda motor hingga menyebabkan korban tewas, pagi harinya terjadi penjambretan.
Insiden ini terjadi Kamis (23/2/2017) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Seorang ibu yang enggan disebutkan identitasnya (sebut saja Bunga, red), mengaku dijambret komplotan penjahat saat melintasi jalan baru.
Korban adalah warga BTN Caracas Kecamatan Cilimus. Pagi itu ia mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio dari arah utara menuju kantor Kecamatan Cilimus. Di lokasi sepi, tiba-tiba ia dipepet tiga motor sekaligus.
“Pelakunya 6 orang, pakai 3 motor boncengan. Pas lagi santai mengendarai motor, ngedadak dipepet 3 motor dan langsung menjambret tas yang dibawa,” tutur Riko, tetangga korban menceritakan kembali.
Setelah berhasil menjambret tas Bunga, komplotan penjahat itu kabur ke arah utara. Di perempatan jalan Caracas-Ciawigajah, 3 motor penjahat belok kearah barat melewati BTN Caracas. Waktu itu korban berteriak agar warga mengejar pelaku.
“Sempat dikejar oleh masyarakat setelah mendengar adanya teriakan bahwa tasnya dijambret. Tapi mungkin karena penjahatnya langsung ngebut dan ke jalan raya, mereka enggak ketangkep,” terang Riko.
Di dalam tas itu terdapat handphone dan sejumlah uang. Namun Riko tidak tahu persis berapa nominalnya. Dirinya sangat bersyukur lantaran kawanan penjahat tidak mengambil sepeda motornya.
Dia mengakui, jalan baru tersebut rawan kejahatan. Bukan hanya sekadar pembegalan dan penjambretan, beberapa waktu lalu pernah terjadi pencurian sepeda motor.
“Dulu itu ada tukang ngarit (menyambit rumput, red) memarkirkan motornya di jalan baru, dekat sawah. Kalau enggak salah orang Cibuntu. Ia bawa sepeda motor jenis Honda Revo baru dan menyimpan motornya di pinggir jalan,” ungkap Riko.
Tidak sampai 15 menit, sepeda motor tersebut raib. Padahal, korban mengunci ganda sepeda motornya. Mendengar berbagai aksi kejahatan yang terjadi, dirinya merasa was-was melintasi jalan baru.
“Jadi bukan malam hari saja. Siang hari juga rawan kejahatan. Kalau malam hari itu memang gelap. Tapi anehnya, di siang bolong juga mereka (penjahat, red) nekat berbuat jahat,” tukasnya. (deden)