KUNINGAN (MASS)- Penampilan gemilang ditunjukan oleh pemain Pesik Kuningan dalam babak 12 besar Liga 3 Indonesia Seri 2 di Stadion Mashud Wisnusaputra. Bertanding Rabu sore tim asuhan Ade Lesmana menang telak 4-1 atas Persikad Kota Depok.
Kemenangan besar itu dipersembahkan oleh Jaka (22), Gugum Gufroni, dan striker andalan Pesik Nano Supritana dua gol (60 dan 90). Sedangkan gol hiburan tim tamu dicetak oleh Muhammad Zhifar Marsoaly pada menit 65.
Kemenangan tim white horse ini disambut suka cita oleh tim dan penonton karena dengan begini Pesik maju ke babak selanjutnya melawan Sukabumi FC pada tanggal 14 November 2019.
Pada pertandingan ini wasit Abdul Aziz terpaksa mengeluarkan satu kartu merah untuk Persikad.
Dari pantauan kuninganmass.com bertandingan berjalan seru. Bahkan, kendali permainan dipegang tim tamu.
Tercatat ada empat peluang emas diperoleh Guntur cs. Namun, penyelesaian yang tergesa-gesa dan juga ditambah penampilan Gemilang Syahrul Eka Mahendra membuat semua peluang kandas.
Namun, sang tuan rumah, bisa memanfaatkan satu pulang menjadi gol. Memasuki babak kedua kendali tetap di pegang Tim Kota Depok yang menggunakan Jersey Biru Putih-Putih. Tapi melalui serangan balik lagi-lagi Pesik berhasil mencetak gol.
Gol dari tendang bebas sang kapten Nano mengunci kemenangan Pesik 4-1. Persikad Depok sendiri meski bermain dengan 10 pemain berhasil menciptakan 4 peluang yang menerpa mistar gawang.
“Kami puas secara hasil. Meski secara permainan kita digempur. Berbagai kelemahan akan kita evaluasi agar tidak terulang melawan Sukabumi FC,” jelas Pelatih Pesik Kuningan Ade Lesmana.
Sementara Nano Supriatna mengaku, sejak awal ia mengira pertandingan tidak akan mudah, sehingga kepada teman-teman mengingatkan jangan sampai membuat malu Kuningan. Maka, anak-anak tampil fighter.
“Saya bersyukur sekali bisa menang. Kita harus mengakui kita digempur habis-habisan. Tapi kita punya senjata jitu serangan balik,” tandas sang kapten.
Terpisah, kepada wartawan tim Persikad Slamet yang mewakili Pelatih Moctar Doucuore menerangkan dwi fortuna tidak berpihak kepada timmya, terbukti meski menggempur sepanjang pertandingan. Namun, tetap kalah.
“Inilah sepakbola tim yang mengendaikan permain tidak selamanya menang dan ini menimpa tim kami. Untuk panpel saya acungi jempol bagus. Sedangkan sang pengadil belum adil sehingga kami banyak merasa dirugikan, mungkin karena Pesik adalah tuan rumah,” ujarnya yang diamini kapten tim Guntur. (agus)