JALAKSANA (MASS) – Penceramah kondang Abdullah Gymnastiar, Jumat (1/11/2019) bersilaturahim ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan. Dalam Safarinya, Aa Gym didampingi oleh dr. Asep Hermana Sp.B. , H. Yogi Tyandaru, H. M. Benhardi dan rombongan Darut Tauhid. Aa Gym disambut langsung Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah, KH. Mu’tamad, M.Pd, KH. Achidin Noor, MA. dan jajaran pengurus lainnya.
Aa Gym mengikuti sholat Jum’at berjamaah di masjid Husnul Khotimah. Selain Silaturahim, Aa diminta untuk menyampaikan tausiyah dihadapan tiga ribuan santri dan pengajar Pesantren berbasis dakwah dan tarbiyah ini.
Dengan penampilan khas berupa serban kepala dan gamis putihnya, AA Gym memulai tausiyah dengan menyapa hadirin seraya mengajak mereka untuk berdzikir kepada Allah SWT. Dalam sekejap, suasana yang tadinya berdesakan karena antusiasme menyambut AA Gym menjadi tenang dan penuh kesan khusyuk.
Dengan penyampaian sederhana dan dialog-dialog yang menarik, para hadirin diajak untuk mengenal 4 ciri manusia yang akan mendapat Husnul Khotimah sebagai tema yang diangkatnya saat itu. Memancing hadirin dalam suasana yang santun namun tidak terlalu serius. Diantara 4 ciri yang disampaikannya itu antara lain adalah sikap Hayyin, Layyin, Qarib, dan Sahl yang langsung mampu dipahami oleh para hadirin.
“Hayyin itu secara sederhana artinya lahir batinnya tenang dan menenangkan, teduh dan meneduhkan,” ujarnya mengawali pembahasan dakwahnya.
Melalui komunikasi dan analogi-analogi yang jenaka namun menenangkan, AA Gym seketika mampu membuat hadirin terhanyut dalam tausiyahnya. Gaya yang selama ini melekat dan menjadi identitas AA Gym dalam berdakwah.
“Yang membuat hati kita tidak tenang itu adalah ketika kita kebanyakan mikir, tapi kurang dzikir,” lanjutnya.
“Yang kedua adalah Layyin. Kalau disederhanakan artinya lembut, sangat sopan, santun, ramah, dan penuh kasih sayang,” paparnya lagi.
Ia melanjutkan, Qorib artinya dekat, akrab, hangat, dan supel. Dan untuk memiliki ini seseorang harus memiliki sifat tawadhu dan rendah hati.
“Yang keempat, adalah sahl. Yaitu mudah dan memudahkan. Kita harus bisa menjadi orang yang memudahkan urusan orang lain dan jadi pemaaf,” ujarnya.
Dalam tausiyahnya ia juga berpesan kepada hadirin untuk tetap tenang menghadapi berbagai isu yang ada di Indonesia saat ini. Khususnya mengenai isu radikalisme yang tengah banyak diberitakan media.
“Wah sekarang kan ada pemberantasan radikalisme, ga usah cemas, ga usah kepikiran, itumah bukan untuk kita, persis seperti di sebut eh gendut, ga usah tersinggung, kalau bukan gendut. Demikian pula kalau ada yang menyebut radikal, tenang wae, mungkin belum ngerti, mungkin perlu bukti,” serunya.
AA Gym menutup tausiyah dengan doa bersama yang sangat khusyu, dalam menyentuh qalbu. Terlihat para santri Para hadirin yang hadir langsung tenggelam dalam rasa haru diiringi dengan petuah-petuah renungan yang disampaikan AA Gym. Tidak sedikit juga dari mereka yang menitikkan air mata. Setelahnya pimpinan Ponpes Daarut Tauhid Bandung ini memohon pamit dan mengahirinya dengan salam kepada hadirin. (deden/rl)