KUNINGAN (Mass) – Dalam waktu yang tidak lama, DPC PDIP Kuningan akan memulai proses penjaringan bakal calon bupati (balonbup) untuk pilkada 2018 nanti. Jika arahan DPP dan DPD sesuai, diperkirakan proses tersebut akan dimulai Mei tahun ini.
“Kayaknya sih bulan Mei kita mulai proses penjaringan. Nanti kita lihat arahan DPP,” ujar Ketua DPC PDIP Kuningan, Rana Suparman SSos.
Rana sendiri menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan. “Ya kalau ditanya, siapa sih orangnya yang enggak mau jadi bupati? Ya mau lah. Saya punya pemikiran, punya obsesi, punya formulasi, punya format untuk membangun Kuningan. Mudah-mudahan kepake. Kalau enggak kepake, ya enggak dipilih dong,” ucapnya.
Menurut Rana, masyarakat Kuningan sudah cerdas. Mereka bisa mengetahui figur mana yang memiliki konsep yang jelas untuk membangun Kuningan.
“Angka kemiskinan berapa, angka pengangguran berapa, pemanfaatan potensinya berapa dan gimana, problem-problem lain seperti apa. Ya dijawab,” kata Rana.
Ia mengajak untuk memberikan kesempatan luas kepada seluruh masyarakat Kuningan. Ketika nanti ada 100 orang yang berkeinginan mencalonkan, menurut dia sangat bagus.
“Masa maju enggak boleh. Orang mau maju dicemooh, diintrik. Orang berkehendak diolok-olok. Enggak boleh dong, biarkan saja. Mau dia petani, pedagang, peternak, birokrat, ulama, apalagi politisi, itu bagus. Berarti Kuningan enggak kekurangan kader,” ujarnya.
Ditanya apakah nanti akan berpasangan dengan Acep Purnama? Rana menjawab bagaimana keputusan DPP. Yang jelas dirinya beritikad untuk maju.
“Atas permintaan temen-temen partai, saya sebagai ketua partai, sebagai simbol partai didorong maju, siap saya,” tegas politisi yang kini menjabat ketua DPRD itu.
Insha Allah, sambung Rana, pemikirannya akan dicurahkan untuk membangun Kuningan. Saat ini dirinya sudah mencoba banyak belajar dengan rakyat.
“Bagaimana wilayah timur, barat, selatan dan utara, kita sudah formulasikan. Temen-temen DPC juga sudah formulasikan 376 desa dan kelurahan mau dibuat seperti apa. Berapa angka kemiskinan, pengangguran, potensi UKM, berapa luas area peternakan, pertanian, home industri dan lainnya, kita sudah petakan,” paparnya. (deden)