KUNINGAN (MASS) – Meski Pemkab Kuningan selalu mengklaim kuota gas selalu ditambah menjelang lebaran dan hari besar-besar nasional. Namun, pada kenyataannya di lapangan tidak berbanding lurus dengan apa yang dikatakan.
Banyak warga yang selalu mengalami kesulitan untuk membeli gas. Bahkan, mereka harus keliling desa bahkan kecamatan untik mencari gas melon tersebut.
“Alhamdulillah milarian gas 4 dinteun nembe menang ti Cimindi depan warung Bakso, dengan harga Rp30 ribu..luar biasa harganya,udh melebihi batas normal,” ujar akun bernama Putra di grup FB Info Seputar Kuningan.
Keluhan Putra ini hanya mewakili sebagai kecil warga Kuningan yang selalu seperti ini menjelang lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Mereka meminta penjelasan kepada pemerintah dimana letak permasalahan kelangkaan gas ini.
Terpisah, Kabag Perekonomian Setda Kuningan Dr Toto Toharudin ketika dikonfirmasi mengaku, pasokan gas untuk bulan Agustus ditambah hingga 200 persen. Diterangkan di Kuningan ada 12 agen, 980 pangkalan. dan kuota perhari gas melon adalah 27 ribu tabung.
“Total 200 persen gas untuk bulan Agustus 2019 terdiri dari tanggal 6 Agustus 25 % , tanggal 9 Agsutus 25 %, tanggal 13 Agustus 25 %, tanggal 17 Agustus 100 %, tanggal 22 Agustus 25 %,” sebut Toto, Sabtu (10/8/2019) malam.
Ia menduga penyebab kelangkaan karena permintaan masyarakat menjelang hari raya meningkat signifikan. Selain yang hajat untuk masak-masak rata-rata mereka menyetok lebih dari satu.
“Kalau sebenarnya sadar kepada aturan bahwa gas melon untuk warga miskin, maka seharusnya tidak ada istilah langka, karena 27 ribu perhari sudah cukup. Sebab, gas tidak sehari langsung habis,” tandasnya. (agus)