KUNINGAN (MASS) – Setelah menyelesaikan studinya, ratusan alumni santri Ponpes Husnul Khotimah mengincar berbagai perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Mereka telah bertempur dalam sebuah kompetisi memperebutkan tiket masuk.
“Beberapa waktu yang lalu telah bertempur dalam sebuah kompetisi memperebutkan tiket masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, baik yang melalui jalur SNMPTN, SPAN PTKIN, SBMPTN (masih dalam proses), Politeknik dan Kedinasan,” terang Mudir Ma’had Husnul Khotimah, KH Mu’tamad Lc MPd Al Hafidz, Minggu (5/5/2019).
Dari 477 alumni tahun ini, yang tercatat lewat jalur SNMPTN sebanyak 26 orang. Diantaranya 5 orang ke ITB, 2 orang ke UB, 1 orang ke UNAIR, 1 orang ke UNDIP, 1 orang ke UNJ, 5 orang ke UNPAD, 9 orang ke UNS, 1 orang ke UNY dan 1 orang ke UPI.
Yang berkompetisi lewat jalur PPKB UI, lanjut Mu’tamad, sebanyak 2 orang dan jalur Sipenmaru POLTEKKES Kemenkes 4 orang. Berikutnya jalur SPAN PTKIN sebanyak 5 orang. Dua orang diantaranya ke UIN Bandung, 2 orang ke UIN Cirebon dan 1 orang ke UIN Jakarta.
“Jalur Beasiswa STEI SEBI 21 orang dan jalur lainnya 5 orang, ke UMM, UNJANI, IKJ dan STIMLOG,” sebut Mu’tamad.
Selain menembus kompetisi masuk PTN dan PTS, banyak juga santri yang berkompetisi masuk di beberapa universitas luar negeri. Seperti Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Saudi, Turki, Yaman, Yordan, Jepang, Jerman dan Inggris, baik yang beasiswa maupun non beasiswa.
“Mereka masih menanti pengumuman. Kita doakan semoga mereka sukses dan mendapat hasil yang menggembirakan, Amin,” harapnya.
Sabtu (4/5/2019) kemarin, 477 santri kelas XII MA diwisuda dalam acara yang dikemas dalam Haflatut Takharruj angkatan XXII. Mu’tamad selaku mudir menyampaikan progress report dimulai sejak berdirinya ponpes 25 tahun silam.
“Husnul Khotimah sejak berdiri tahun 1994 merupakan salah satu pondok pesantren modern pada umumnya telah melakukan pendidikan yang integratif, formal di sekolah dan non formal di asrama dan luar asrama. Dan Alhamdulillah tiap tahun animo masyarakat untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya terus bertambah,” ungkapnya.
Ini dibuktikan dengan data jumlah pendaftar terus bertambah tiap naik. Yang direkam lima tahun terakhir, pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah pendaftar mencapai 1480 orang. Pada 2016/2017 sebanyak 1847, 2017/2018 2363 orang, 2018/2019 2511 orang dan pada 2019/2020 diangka 2117 pendaftar.
Dengan jumlah pendaftar yang cukup banyak, para pengelola, guru dan pegawai terus membenahi sisi-sisi lemah dan kurang, sehingga para santri terbina seimbang jasadiyah, aqliyah dan ruhaniyahnya.
“Masih banyak yang harus ditingkatkan dan dikembalikan ke arah tujuan didirikannya Pesantren yang telah mantap menentukan Visinya yaitu Menjadi Lembaga Pendidikan Yang Berkualitas sebagai kontributor terdepan dalam mencetak kader da’i. Dengan tag line sebagai Lembaga Pendidikan berbasis dakwah dan tarbiyah,” ucapnya.
Untuk tahun pelajaran sekarang, berkat usaha, do’a dan dukungan seluruh civitas akademika, pihaknya bersyukur santri 12 Madrasah Aliyah Tahun Pembelajaran 2018-2019 dinyatakan lulus 99,60 %, dengan nilai rata-rata 83,81. Penentuan kelulusan dilakukan melalui penilaian integral (menyeluruh) dari kompetensi akademik, kemampuan tahfidz, dan kompetensi perilaku (akhlak). (deden)