KUNINGAN (MASS) – Pelatihan saksi parpol yang diadakan Bawaslu Kuningan menemui kendala kekurangan peserta. Setengah dari 16 parpol peserta pemilu rupanya tidak mengirimkan saksi untuk dilatih. Termasuk saksi dari tim Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Pada pelatihan saksi yang dilaksanakan sejak tanggal 7 sampai 9 April tadi oleh panwascam, kami kekurangan peserta. Banyak parpol yang tidak mengirimkan saksinya untuk mengikuti pelatihan,” ungkap Ketua Bawaslu Kuningan, Ondin Sutarman SIP, Selasa (9/4/2019).
Dari 16 parpol yang ada, sebutnya, 8 parpol diantaranya mengirimkan saksinya dengan jumlah variatif. Seperti PKB, Gerindra, Golkar, NasDem, PKS, PAN, Demokrat dan PBB. Sedangkan 8 parpol lain yang tidak mengirimkan, antara lain PDIP, Garuda, Berkarya, Perindo, PPP, PSI, Hanura dan PKPI.
“Alasannya berbeda-beda. Untuk alasan PDIP, karena sudah ada Badan Saksi secara nasional untuk melatih saksi partainya. Sedangkan untuk partai baru, mungkin karena belum konsolidasi,” jelasnya.
Alasan tidak dikirimkannya saksi Paslon 01 pun hampir sama dengan saksi parpol. Menurut Ondin, pelatihan saksi oleh Badan Saksi secara nasional merupakan kebijakan TKN Paslon 01. Namun pada pelaksanaannya, mereka memastikan bakal mengirimkan saksi ke TPS.
“Itu kan sama, kebijakan TKN Pusat. Tapi pas hari H pemungutan suara mah pasti pada mengirimkan saksi ke TPS. Memang pengiriman saksi untuk dilatih oleh kami itu tidak wajib,” ujar Ondin.
Pelatihan saksi itu sendiri dilaksanakan bawaslu sesuai amanat UU 7/2017. Idealnya tiap parpol atau tim paslon presiden mengirimkan saksi sesuai jumlah TPS sebanyak 3.566 orang. Namun hanya beberapa parpol saja yang mendekati angka tersebut.
“Pelatihan oleh panwascam ini tempatnya di balai desa secara serentak. Ada yang beres sehari, ada juga yang 2 hari, tergantung jumlah peserta di tiap kecamatan. Setiap peserta diberi buku panduan jadi saksi oleh bawaslu,” terang Ondin. (deden)