KUNINGAN (MASS) – Kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang diselenggarakan oleh Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Kuningan (IPPMK) Jadetabek telah resmi ditutup. Kegiatan yang berlokasi di Desa Sukaraja, Kecamatan Maleber itu dihadiri warga masyarakat, Kepala Desa Sukaraja, Camat Maleber, 2 (orang) mantan pengurus IPPMK, Tubagus dan Atang.
Penutupan kegiatan baksos IPPMK kali diisi oleh acara pembagian hadiah beberapa ajang yang telah dilombakan dan kreasi seni dan budaya sunda, salah satunya pencak silat. Menurut Ketua Umum IPPMK Jadetabek, Maulana Tofan, kegiatan yang telah telah dilaksanakan sejak 4 sampai 11 Februari 2019 itu merupakan salah satu bentuk pengabdian mereka sebagai putra daerah kepada masyarakat di tanah kelahirannya.
“Kegiatan ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan IPPMK Jadetabek. Setiap tahun kami pasti mengadakan kegiatan Baksos di Kuningan sebagai tempat kelahiran kami sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Tofan menambahkan, setiap tahun desa yang mereka kunjungi selalu berbeda-beda. Namun, katanya, desa yang diprioritaskan adalah desa yang berada jauh dari pusat perkotaan.
“Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan biasanya seperti kerja bakti bersama masyarakat, memberikan penyuluhan-penyuluhan, santunan, dan memelihara kearifan lokal yang ada di masing-masing desa,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Tubagus Feri Relasyah selaku salah satu pembina IPPMK Jadetabek sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Baginya, salah satu nilai terpenting yang terkandung dalam kegiatan tersebut ialah menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.
“Ketika suatu saat nanti telah menjadi orang sukses di perantauan, mereka tidak akan melupakan tanah kelahirannya. Dengan tingginya kecintaan kepada tanah kelahiran, mereka akan kembali ke daerahnya untuk membangun masyarakat,” ungkapnya.
Di sisi lain, Feri menuturkan, kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa asal Kuningan yang tergabung dalam organisasi IPPMK itu juga menjadi bukti bahwa mereka telah menjalankan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang tercantum dalam salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, menurutnya merupakan wujud pemanfaatan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Seorang mahasiswa memang harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan memberikan kontribusi yang nyata.
“Semoga ke depannya semakin banyak organisasi yang melakukan kegiatan-kegiatan sosial seperti ini,” harapnya. (deden/rl)