KUNINGAN (MASS)- Dengan menurunkan empat mobil Damkar dan 25 petugas serta dibantu warga, anggota Satpol PP, Polsek Kuningan, BPBD Kuningan akhirnya api yang membakar gudang Toko 9 berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.35 WIB. Kebakaran sendiri dimulai jam 10.15 WIB (bukan 11.30 WIB) dan laporan masuk ke Damkar jam 10.25, sehingga total dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam 45 menit.
Kerja keras petugas patut diacungkan jempol karena kalau kurang sigap maka bisa merembet, terlebih lokasi kebakaran berada di lokasi padat penduduk yakni Lingkungan Manis Purwawinangun Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan.
Menurut Plt UPT Damkar Kuningan Khadapi Mufti MH, taksiran kerugian mencapai Rp1,6 miliar. Hal ini karena bangunan yang terbakar adalah 400 meter persegi x Rp. 1.500.000/m2 = Rp 600 juta. Itu dari total luas bangunan 1.500 m2 .
Adapun barang- barang meubeul /furniture yang tebakar adalah lemari olymlic, kursi citos/direktur, kasur , sepedah, meja belajar, ranjang, bufet dan banyak lagi. Rata jumlah barang diatas 100 set /buah dan apabila diungkan sekitar Rp1 miliar.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Gudang meubeul 2 lantai ini milik toko 9 Kuningan dengan ukuran 75 x 20 = 1500 m2. Sang pemilih adalah bapak Budi Hartono (60) dan Ibu lisa Limansyah (58),” ujar Khadafi usai kejadian.
Ia menyebutkan, kronolois kejadian adalah sekitar jam 10.15WIB Deden Surahman (23 ) yang sedang menggambil barang di gudang. Ia mihat kelulan asap dari sebelah utara, asap semakin membesar , dan warga berhamburan keluar karena api tiba-tiba membesar.
Lebih lanjut dikatakan, pada jam 10.20 WIB warga setempat Rinto (39) menginformasikan kejadian kebakaran ke Mako Damkar dan jam 10.25 WIB 4 randis damkar dan 25 orang anggota dikerahkan ke TKP, karena besarnya kebakaran dan TKP berada diarea padat penduduk dan akhirnya jam 14.35 wib (+- 3 jam 45 menit) api padam.
“Saya berpesan kepada pemerintahan desa/kelurahan/instansi yang berkepentingan, saya berharap kiranya agar melakukan evaluasi kembali terhadap izin segala jenis usaha, tentang ketersediaan alat pencegahan seperti hydran , tandon air , Apar. Hal ini apabila ada sarana maka bisa terjadi penanggulangan,” ujarnya. (agus)