KUNINGAN (MASS) – Belum selesai rehabilitasi gempa Lombok, kembali kita dikejutkan gempa di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang Palu dan Donggala. Gempa ini banyak mengundang simpati. Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan kembali menunjukkan kepeduliannya dengan mengumpulkan dana sebagai tanda simpati terhadap penderitaan saudara-saudara kita di sana.
Alhamdulillah dari Yayasan HK, santri HK 1 dan HK 2, para wali santri dan donatur lainnya kembali melakukan penggalangan dana dari H + 1 terjadinya gempa dan tsunami di Palu sampai 13 Oktober 2018. Dari penggalangan dana tersebut terkumpul Rp 72.150.000. Dana sebesar Rp 64.150.000,- dibawa langsung ke Palu dan disalurkan melalui “Gerak Bareng Community ” dan sisanya ditransfer melalui rekening bencana Palu.
Pada hari Sabtu 13 Desember 2018, Yayasan HK mengutus ketua HK Peduli Ummat Ust H Sanwani SH dan ust Afriyadi untuk menyalurkan langsung dana bantuan tersebut. Selama 2 hari bersama para alumni HK menyalurkan bantuan ke lokasi bencana. Saya bangga kepada santri dan alumni HK yang dengan tanggap membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana.
Dengan mendatangi langsung ke lokasi bencana banyak manfaat yang dapat kita dapatkan, diantaranya menyaksikan langsung penderitaan saudara-saudara kita di sana dan memastikan bahwa dana yang kita kumpulkan bisa tepat sasaran kepada korban gempa.
Saat kunjungan ke Desa Petobo baik Petobo Bawah maupun Petobo Atas di Palu, seorang warga bercerita dengan sedihnya bahwa saat gempa mereka merasa seperti diblender. Saya bersama Ust Afriyadi mendengarkan langsung dari korban yang selamat bahwa di desa tersebut ada lebih 10.000 orang yang ditelan bumi sedalam 4-6 meter. Baru ditemukan 2000 orang, selebihnya terkubur dalam timbunan tanah yang menenggelamkan satu desa tersebut.
Mobil dan alat berat tidak bisa masuk ke lokasi bencana karena jalan-jalan menuju Desa Petobo amblas ke bumi. Begitu pula saat berkunjung ke tepi pantai Ria di Palu, sepanjang berpuluh kilometer dari bibir pantai rumah dan bangunan hancur berkeping-keping rata dengan tanah.
Pada hari kedua ,Tim Husnul Khotimah Peduli Ummat menuju Desa Wani Kabupaten Donggala. Gempa yang disertai Tsunami setinggi lebih dari 7 meter meluluhlantahkan desa tersebut bahkan ada 32 orang lebih yang meninggal dunia. Juga ada Kapal besar yang terdampar membelah rumah warga di daratan.
Tapi Tim HK Peduli Ummat diceritakan ada keajaiban saat tsunami tersebut dimana ada seorang muadzin yang sedang adzan di sebuah masjid, tiba-tiba air bah tsunami datang, muadzin tersebut melihat saat menuju masjid dia melihat air membelah dua sehingga masjid tersebut tetap kokoh berdiri dan muadzin terselamatkan. Sementara bangunan rumah di sekitarnya hancur berantakan.
Begitulah kekuasaan Allah. Semoga dengan gempa yang terjadi semakin mendekatkan diri kita kepada Allah…aamiin.***
Penulis: H Sanwani SH (Ketua HK Peduli Ummat)