KUNINGAN (MASS) – Tepat pada Hari Lahir Pancasila, pengurus Yayasan Husnul Khotimah mengajak para awak media buka bersama di Saung Emak, Jumat (1/6/2018). Menyikapi fenomena sekarang, pengelola pesantren tersebut meminta agar tidak mempertentangkan antara Islam dan Pancasila.
“Kami menentang terorisme. Kami juga menentang radikalisme dan menentang anti Pancasila. Tapi tolong jangan pertentangkan antara Islam dan Pancasila. Karena Pancasila digali dari nilai-nilai Islam,” tandas Kadiv Humas dan Dakwah Husnul Khotimah, H Sanwani SH.
Dia menegaskan, antara Islam dan Pancasila tidak perlu dipertentangkan. Sama halnya antara Pondok Pesantren dan NKRI. Sebab ponpes bukan sarang teroris. Justru sebaliknya, ponpes merupakan wadah pembangunan sumber daya manusia ditengah degradasi moral.
“Sekali lagi saya tegaskan, kita semua pancasilais. Tidak perlu dipertentangkan antara Islam dan Pancasila,” tegasnya.
Sementara itu, tausiyah mengisi rangkaian acara bukber sambil menunggu beduk magrib. Dalam tausiyah yang dibawakan oleh KH Rian Nugraha Lc MPd itu, dibahas 3 program besar Rosulullah SAW beserta sahabatnya pada Bulan Ramadhan.
“Ada 3 program besar yaitu Istiqomah dalam beribadah dalam menjaga hubungan baik dengan Allah SWT. Sebagai tanda syukur paling besar itu dengan bersujud. Jadi jagalah solat dan berkurbanlah,” urainya.
Program kedua, imbuh Rian, yaitu membaca AlQuran. Disebutkan, Imam Syafi’I dulu 60 kali khatam quran selama Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan sangat mulia karena diturunkannya Alquran. Kehidupan manusia tergambar dalam Alquran sehingga harus dijadikan petunjuk bagi seluruh manusia.
“Alquran akan memberikan syafaat kepada kita nanti, memberikan pertolongan pada kita. Dan program ketiga yaitu infaq, sodaqoh, peduli kepada fakir miskin dan anak yatim,” ungkap Rian. (deden)