GARAWANGI (MASS) – Saat mengisi agenda kampanye di Kuningan, Cawagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyempatkan bertemu dengan para pelaku usaha tempe di Desa Purwasari Kecamatan Garawangi, Minggu (20/5/2018). Pendamping Ridwan Kamil pasangan Rindu ini pun bertemu dengan para alumni Ponpes Miftahul Huda (Hamida) Tasikmalaya.
Keseriusannya dalam membangun Jabar lima tahun ke depan diperlihatkan oleh Uu. Saat berdialog dengan puluhan pengusaha tempe, ia menawarkan konsep yang dapat dijadikan solusi bagi perkembangan usaha mereka.
“Untuk masalah ekonomi ini, kami punya empat solusi. Pertama berikan mereka pendidikan dan cara manajerial perusahaan, kemudian berikan pinjaman modal yang tidak membebani, lakukan proteksi dengan maksud memprioritaskan pengusaha lokal dalam berkiprah, dan terakhir adalah dengan memberikan peluang pemasaran kepada mereka,” paparnya.
Itu diungkapkan Uu guna menjawab berbagai masukan dan aspirasi warga. Dikatakan, dirinya sengaja mendatangi berbagai komunitas di pelosok daerah agar bisa mendengar keluh kesah mereka.
“Tujuan paslon Rindu adalah ingin menyejahterakan masyarakat Jabar, baik itu dalam bidang agama, pendidikan dan ekonomi. Biasanya para calon pemimpin daerah hanya bisa berbicara tentang ekonomi, tapi tidak menyentuh langsung pada komunitas tertentu di pelosok daerah,” ujarnya.
Letak geografis Jabar, imbuh Uu, sangat dekat dengan ibukota. Begitu pun dengan jumlah perguruan tinggi yang banyak sebanding dengan jumlah penduduknya. Namun, perekonomian Jabar hanya mampu meraih peringkat ke 30 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia.
“Saya bersama Kang Emil akan mengimplementasikan pengalaman kami selama menjabat sebagai kepala daerah di tingkat kabupaten/kota saat memimpin Jabar nanti. Kami akan membangkitkan sektor ekonomi di Jabar, terutama bagi masyarakat yang ada di daerah pelosok yang biasa termarjinalkan,” tandasnya.
Ketika masyarakat membutuhkan solusi dari permasalahan masyarakat, kata Uu, pemerintah wajib hadir di tengah-tengah mereka. Pihaknya mengaku tidak akan menjual angan kepada warga, namun menjual pengalaman mereka berdua saat memimpin di daerah.
“Ketika diberi amanah, pemegang kebijakan atau pemerintah harus jeli terhadap permasalahan warganya,” tegas Uu.
Sementara, Uu tiba di Purwasari meleset dari jadwal lantaran berbarengan dengan sosialisasi di Kecamatan Darma. Meski agak terlambat, namun para pengusaha tahu-tempe tersebut tetap setia menunggu Uu hingga sebelum Adzan Dzhuhur berkumandang.
Sekitar 100 orang hadir dalam acara itu. Baik dari kalangan kyai Hamida, pengusaha tempe dan tahu, para santri dan warga sekitar. Hadir pula salah seorang anggota DPRD Kuningan dari F-PKB, H Hariri.
Ketua Hamida Kuningan, Kyai Didi, saat menyambut kedatangan Uu menjelaskan alasan cawagub Rindu tersebut menemui masyarakat Purwasari dan sekitarnya. Tiada lain, sambungnya, guna menyerap aspirasi dari berbagai komunitas termasuk pedagang dan pengusaha tempe dan tahu di Kuningan.
“Silahkan bapak ibu sampaikan apa yang menjadi keluhan selama menjadi pengusaha tahu/tempe, agar menjadi masukan buat pak Uu ketika nanti jadi Wagub Jabar sebagai bahan untuk membuat kebijakan di bidang ekonomi,” seru Kyai Didi.
Ketua Komunitas Pengusaha Tahu-Tempe Kuningan, Emon, berterima kasih kepada Cawagub Uu yang telah bersedia datang untuk menjaring aspirasi komunitasnya.
“Saya cuma minta satu kepada bapak, tolong nanti aspirasi dari kami agar jangan hanya didengar tapi juga ditindaklanjuti,” harapnya. (deden)