KUNINGAN (MASS) – Selain menyesalkan raihan MTQ yang hanya peringkat ke 16, Ketua Komisi IV DPRD H Ujang Kosasih MSi pun menyayangkan adanya qori Kuningan yang jadi delegasi Bandung Barat. Hebatnya lagi, ia berhasil meraih juara pertama juz 1 tilawah anak untuk Bandung Barat.
“Kasuistik seperti itu tak perlu terjadi kalau pemda memberikan perhatian serius terhadap asset daerah. Karena saya yakin kurang perhatian dari pemda sehingga ada asset kita yang terbawa ke daerah lain,” kata Ujang bernada geram.
Saat menyikapi prestasi MTQ yang jauh dari harapan, sebelumnya Ujang mengapresiasi kepada kafilah Kuningan. Sebab masih ada peserta yang berprestasi, baik juara pertama, ketiga maupun harapan kedua.
Namun di sisi lain, pihaknya merasa capaian 16 besar tidak memuaskan. Padahal DPRD telah mewanti-wanti kepada pemda untuk berusaha sekuat tenaga melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap qori dan qoriah.
“Kita juga support dengan APBD 2018 yang menurut kami perhatian APBD itu sudah cukup. Tapi disayangkan pemda belum bisa beprestasi sesuai harapan. Harapan kami itu 10 besar pas keberangkatan kafilah,” rungutnya.
Ke depan ia menekankan agar rekruitmen dan pembinaan dipersiapkan sejak dini. Jangan sampai prestasi yang tidak menggembirakan itu terulang lagi.
Untuk support APBD, pada MTQ tahun ini pun sudah diupayakan sekuat tenaga agar mencukupi kebutuhan. “Ya kalau soal maksimal atau gak maksimal, jujur saja Kuningan ini dalam berbagai hal belum bisa maksimal. Karena APBD Kuningan lebih besar untuk belanja tidak langsung dibanding belanja langsung,” kata Ujang.
Hanya yang perlu ditekankan, menurutnya, pembinaan dan bimbingan pemda yang kini kurang maksimal. Sedangkan saat ditanya perlukan visi agamis dievaluasi? Ujang menjawab tidak perlu.
“Karena sebenarnya visi MAS (Mandiri Agamis Sejahtera) akan berakhir di tahun ini. Visi misinya sudah bagus, hanya capaiannya tidak maksimal. Ketidakberhasilan 10 besar MTQ, jadi indikator pencapaian visi misi MAS,” pungkasnya. (deden)