KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Hj. Ika Siti Rahmatika, SE, kembali turun ke daerah pemilihannya dalam agenda RESES III Tahun Sidang 2024–2025.
Selama masa reses, Ika mengunjungi sejumlah titik di wilayah Dapil Jabar XIII meliputi (Kabupaten Kuningan, Ciamis, Pangandaran, Kota Banjar). Kabupaten Kuningan menjadi fokus utama serapan aspirasinya.
Dari 8 titik RESES, 7 titik digelar di Kabupaten Kuningan yang menjadi prioritas Ika Siti Rahmatika.
Kabupaten Kuningan
21 Juli 2025 : Desa Darma
22 Juli 2025 : Desa Selajambe
23 Juli 2025 : Desa Linggamekar
24 Juli 2025 : Desa Cimara, Pasawahan
25 Juli 2025 : Desa Walaharcageur
28 Juli 2025 : Desa Pasayangan & Desa Sindangbarang
Kabupaten Ciamis
29 Juli 2025 : Desa Sukaraja Ciamis

Deretan foto Reses Anggota DPRD Jabar Fraksi PDIP, Hj Ika Siti Rahmatika di 8 titik dimana 7 titiknya di Kabupaten Kuningan. (foto : istimewa)
Ika Siti Rahmatika menerima langsung beragam keluhan, usulan, serta kebutuhan riil masyarakat dari berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat.
Desa Darma, reses yang digelar pada 21 Juli 2025 mendapat sambutan meriah dari warga. Antusiasme masyarakat yang melebihi kapasitas tempat menunjukkan kuatnya harapan masyarakat terhadap wakil rakyat mereka.
Sementara itu, di Linggamekar dan Selajambe, aspirasi terkait “bank emok”, permintaan mobil siaga, dan penguatan program desa menjadi sorotan penting.
“Setiap titik punya persoalan yang unik, tapi hampir semuanya berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Dari jalan rusak, ketahanan pangan, hingga masalah rentenir. Kami di Komisi II akan terus dorong kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan warga,” ujar Ika dalam salah satu sesi dialog.
Di Desa Walaharcageur, isu banjir akibat meluapnya Sungai Cisanggarung juga menjadi perhatian. Di sejumlah titik pesawahan, warga mengeluhkan kerugian akibat gagal panen yang terus berulang. Warga berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk menangani banjir yang berdampak pada hasil pertanian ini.
Dalam dialog penyerapan aspirasi di berbagai titik di Kuningan, Tak hanya infrastruktur dan pertanian, sektor pemberdayaan perempuan dan UMKM juga mengemuka. Permohonan bantuan mesin jahit untuk PKK, dukungan pelatihan UMKM, hingga permintaan polybag dan bibit untuk Kelompok Wanita Tani menjadi aspirasi utama yang disampaikan warga di berbagai desa.
“Bantuan alat saja tidak cukup. Kami butuh pendampingan dari hulu ke hilir agar UMKM bisa berkembang,” kata Sunarsa, pelaku usaha di Desa Sindangbarang. Di sisi lain, permintaan insentif untuk pengurus PKK serta bantuan laptop untuk kegiatan literasi juga turut disampaikan.
Ika menyatakan bahwa seluruh aspirasi masyarakat akan dicatat dan dibawa ke forum DPRD melalui mekanisme pokok-pokok pikiran (pokir). Ia juga memastikan akan berkoordinasi dengan instansi teknis agar program-program prioritas bisa segera diakomodasi.
Kegiatan reses ini juga menyentuh wilayah Kabupaten Ciamis, di mana Ika memperkenalkan program Koperasi Merah Putih sebagai upaya pemberdayaan ekonomi dan solusi atas maraknya pinjaman berbunga tinggi. Ia berharap sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat bisa memperkuat ekonomi kerakyatan.
“Reses bukan hanya seremonial. Ini ruang nyata untuk mendengar, mencatat, dan memperjuangkan kebutuhan rakyat,” tegas Ika.
Dengan pendekatan dialog terbuka dan partisipatif, reses kali ini menjadi bukti nyata peran wakil rakyat dalam mendekatkan kebijakan publik dengan suara masyarakat.
Kabupaten Kuningan menjadi sorotan penting dalam peta pembangunan yang akan terus diperjuangkan ke tingkat provinsi. (deden)
