KUNINGAN (MASS) – Organisasi perempuan lintas profesi, Perempuan Jenggala, yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, merayakan hari jadinya yang ke-5 tahun dengan menggelar acara bakti sosial dan edukasi “peduli stunting”. Acara tersebut diadakan sebagai wujud komitmen dalam membantu pemerintah mengatasi masalah stunting di masyarakat. Acara tersebut berlangsung pada Kamis (29/2/2024) di Grage Hotel Sangkan, Kuningan.
Sebanyak 150 orang peserta hadir dalam acara tersebut, termasuk 25 remaja atau Catin, 25 ibu hamil, 25 ibu pasca salin atau Ibu Baduta dan Balita, keluarga dengan resiko stunting, tokoh masyarakat, Musspida, OPD terkait, dan unsur terkait masyarakat desa Sangkanurip.
Salah satu kegiatan utama dalam acara ini adalah pemberian makanan tambahan (PMT) untuk puluhan balita stunting di Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.
Hal ini merupakan kali kedua PJ mengadakan acara serupa, setelah sebelumnya pada tahun 2019 di Ciawi. Kali ini, acara digelar di Kecamatan Cigandamekar, dipilih karena tingginya angka stunting di lokasi tersebut.
“Ini adalah acara keduanya Perempuan Jenggala (PJ) di Kuningan untuk stunting karena pernah melaksanakan juga di tahun 2019 yang waktu itu di Ciawi. Sekarang kita memilih di Kecamatan Cigandamekar karena lokus stunting yang cukup tinggi juga,” ujar Yoana Ridho Suganda selaku ketua Pelaksana acara bakti sosial tersebut.
Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky D Kartiwa menegaskan, mencegah stunting tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, namun juga seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali Perempuan Jenggala.
“Di Kabupaten Kuningan, khususnya Desa Sangkanurip terdapat 60 anak balita yang mengalami stunting, sehingga kami akan melakukan penyuluhan dan pendampingan selama 3 bulan, sehingga diharapkan stunting di Desa Sangkanurip ini bisa ditekan lagi,” ujar Vicky dalam sambutan acara tersebut.
Nantinya mereka didampingi selama tiga bulan oleh tenaga kesehatan yang disediakan Perempuan Jenggala, dan setiap minggunya akan mendapat susu dan makanan tambahan yang berprotein dan bergizi.
“Pengecekan dan penambah gizi serta pendamping oleh tim medis kami barikan. Mereka difasilitasi panitia lokal dan melibatkan pihak pemerintahan desa untuk mendata,” katanya.
Vicky, menekankan bahwa kegiatan ini akan terus berlangsung hingga sebelum bulan Ramadhan.
Dalam pelaksanaan kegiatan di Kuningan ini, Perempuan Jenggala menggandeng kerjasama dengan Grage Group.
Vicky berharap agar seluruh kepengurusan lebih solid, kompak, dan tetap memberikan kontribusi dengan tujuan mengabdi untuk negeri.
Acara syukuran yang dirangkai sosialisasi perubahan prilaku dan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) itu dihadiri dan dibuka oleh Pj. Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat, untuk membuka acara dan memberikan apresiasi penghargaan kepada organisasi perempuan yang juga berfokus pada pengembangan UMKM tersebut.
Dikatakan Pj Bupati Iip Hidajat bahwa percepatan pencegahan stunting merupakan program Nasional dengan memaksimalkan upaya penanganan yang lebih awal, dimulai dari Calon Pengantin dan sosialisasi kespro remaja dengan edukasi perubahan perilaku hidup bersih yang melibatkan keluarga, multi sektor terkait, termasuk lembaga Pemerintah, sosial dan swasta.
“Kita berharap penanganannya masih terus dilakukan sampai mencapai target Zero stunting secara Nasional” Kata Iip, dihadapan peserta edukasi yang terdiri dari Ibu-ibu dan pelajar sekolah.
Untuk itu Iip menilai, acara bakti sosial seperti yang saat ini diselenggarakan oleh Perempuan Jenggala, ataupun swasta yang telah menyalurkan CSR, merupakan upaya kolaboratif bersama untuk kepedulian terhadap penurunan stunting di Kabupaten Kuningan. (riyan)