KUNINGAN (MASS) – Pagelaran panjang jimat, jadi salah satu rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung, Kamis (28/9/2023) siang ini.
Pagelaran panjang jimat sendiri, diawali dengan arak-arakan (pawai) jimat panjang yang dibawa oleh rombongan, diikuti kreasi setiap dusunnya.
Selain arak-arakannya yang memang sudah meriah, hal itu juga jadi tontonan masyarakat. Pembawa panjang jimat, kompak dengan pakaian serba putih di jajaran depan memasuki area utama di lapangan sepakbola.
Setelah itu, masing-masing dusun bergaya dengan temanya masing-masing seraya membawa replika dari masing-masing icon tema yang diusung.
Ada yang membawa replika kerbau (pertanian dan perternakan), ada yang membawa replika singgasana kerajaan, ada yang membawa replika tank dan alat perang, ada juga yang memboyong menyerupai tokoh agama lengkap dengan unta arab, serta ada yang membawa ornamen burok dan kebudayaan.
Acara sendiri berlangsung meriah dengan banyaknya kreasi dari masyarakat. Apalagi, di area utama banyak bazar UMKM dan stand-stand dari 5 dusun.
Hadir dalam pagelaran tersebut, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Camat Cipicung Drs Deni Hamdani KP M Si, serta jajaran Pemdes dan unsur dan tokoh serta tetua masyarakat.
Selain pagelaran panjang jimat, peringatan maulid juga diisi dengan pengajian bersama Habib Mihammad Al Baghir bin Ali bin Thohir di Masjid Jami Baitul Muhlisin.
Kades Pamulihan H Darwin Suparja, berharap dari rangkaian peringatan maulid dan pagelaran panjang jimat ini, jadi berkah untuk semua pihak, terutama warganya.
“Harapan saya, jaga kekompakan dalam bidang apapun, baik pertanian kebudayaan atau segalam macam yang kira-kora memberikan potensi untuk masyarakat,” kata Kades.
Ia mengatakan, bahwa pagelaran panjang jimat sendiri sudah ada di Pamulihan sejak 1631, namun digelarnya pasang surut.
“Alhamdulillah tahun-tahun belakangan intens dilaksanakan, sekitar 20 tahun,” ujarnya.
Dikatakan Kades, desa ini juga tengah menggagas pariwisata berbasis desa untuk kedepan, entah itu sejenis meseum atau hal lainnya.
Desa Pamulihan sendiri, memang sarat akan sejarah. Termasuk sejarah perjuangan, dimana ada bom yang pernah ditujukan ke Desa Pamulihan.
Senada, Ketua BPD Desa Pamulihan H Kasmad S Pd juga mengutarakan hal yang sama. Panjang jimat, diharapkan bisa terus dijaga dan dipelihara dengan baik sebagai warisan leluhur.
“Saya merasa bersyukur karena tiap tahun diadakan maulid nabi dengan menggelar panjang jimat. Alhamdulillah tahun ini lebih meriah, dan harapan kedepan lebih meriah lagi,” ujarnya sembari mengucap terima kasih pada semua unsur yang berpartisipasi berlangsungnya acara tersebut.
Pun begitu Camat Cipicung Drs Deni Hamdani KP M SI. Ia mengatakan, kegiatan ini bisa berlangsung berkat partisipasi dan swadaya masyarakat.
“Kalopun branding temanya pertanian, dari tiap dusun ada tampilan hasil bumi yang ditampilkan. Jadi bukan hanya potensi seni dan budaya saja. Substansinya bagaimana masyarakat paham sejarah islam dan sejarah perjuangan. Termasuk panjang jimat yang jadi akulturasi budaya, bentuk kearifan budaya lokal dan peninggalan sejarah,” tururnya.
Ia juga berharap, ungkapan syukur masyarakat dalam bentuk seperti ini akan meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Dan peringatan maulid, juga jadi upaya peningkatan spiritual masyarakat. (eki)