Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Bagaimana Anak Berkembang?

KUNINGAN (MASS) – Setiap anak merupakan unik, sebab perkembangan anak berbeda satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan faktor eksternal. Namun demikian, perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum. Untuk mencapai tingkat perkembangan optimal, sangat dibutuhkan keterlibatan orang tua ataupun orang dewasa dalam memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu, meliputi pendididkan, pengasuhan, kesehatan (terpenuhi gizi) dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan.

Dengan begitu, pendidikan yang diberikan kepada anak bukan pada saat anak mulai sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) atau lembaga sekolah tertentu lainnya, melainkan sejak ibu mengandung. Hal itu sesuai dengan konsep pendidikan Islam yang menyatakan, pendidikan anak dimulai saat masih dalam kandungan (Pendidikan Pranatal).

Mengapa Pendidikan mulai dari sejak kandungan?

Saat anak/ bayi masih dalam kandungan, ia telah dapat mendengar dan merasakan apa yang dilakukan oleh ibunya, seperti membaca buku; membaca Al-Quran, mengajak berbicara dan lain sebagainya. Pendidikan anak setelah lahir masa pra sekolah  0-6 Tahun. Masa usia dini atau masa prasekolah merupakan masa yang sangat vital bagi kehidupan anak. Rumah adalah sekolah pertama dan orang tua merupakan guru pertama bagi sang anak.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Oleh karena itu, orang tua harus memainkan perannya masing-masing. Ayah bertugas sebagai kepala sekolahnya dan ibu sebagai gurunya. Jika peran tersebut, berfungsi dengan baik, maka anak akan berkembang dengan baik.

Hal tersebut diatur oleh Undang-undang  Nomer 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 14 bahwa “Pendidikan anak usia dini  adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendididkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki Pendidikan lebih lanjut”.

Standar  tingkat pencapaian perkembangan disusun berdasarkan kelompok usia anak, mulai dari 0 bulan sampai kurang dari 2 tahun, 2 tahun sampai usia kurang dari 4 tahun, dan 4 tahun sampai kurang lebih 6 tahun.

Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan untuk dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang harus dicapai yaitu aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, social emosional, pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi Kesehatan dan gizi serta dektesi tumbuh kembang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sementara untuk  standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia 4-6 Tahun (masa anak masuk di lembaga sekolah / sekolah kedua setelah rumah) yaitu sebagai berikut :

  1. Nilai nilai Agama dan moral  seperti mengenal Tuhan melalui agama yang dianut, meniru Gerakan ibadah, mengucapkan doa, mengenal prilaku baik dan buruk.
  2. Fisik (motoric kasar dan halus) seperti anak memiliki keseimbangan,ketangkasan dalam melakukan olah tubuh, koordinasi mata dan tangan dalam melakukan Gerakan yang membutuhkan rumit, Memiliki keseimbangan antara usia, berat badan dan tinggi badan.
  3. Kognitif seperti pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola,  konsep bilangan,lambang huruf dan lambang angka.
  4. Bahasa seperti menerima bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan
  5. Social emosional
  6. Seni

Enam tingkap pencapaian perkembangan inilah yang harus dimiliki anak, melalui stimulus dan pembiasaan yang secara berkelanjutan dengan bimbingan orang dewasa yaitu orang tua dan guru serta lingkungan yang mendukung. Sebab, hal tersebut yang akan menjadi bekal bagi anak untuk melanjutkan ke tingkat pencapaian perkembangan berikutnya.

Penulis : Ratna Yuliawati, S.Pd

(Guru TK IT Raudlatul Jannah – Bogor)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, peran orang tua dalam pendidikan anak menjadi semakin penting. Sekolah sering kali menjadi tempat...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Dua pelajar laki-laki, kedapatan melakukan aktivitas seksual sesama jenis di sebuah ruangan. Aksi keduanya, bahkan direkam secara sengaja oleh salah satunya,...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Isu perempuan dan anak di Kabupaten Kuningan masih minim perhatian. Hal tersebut bahkan tidak tertulis secara khusus di dalam visi dan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Senat Mahasiswa (SEMA) STAI Kuningan melalui Komisi Kesejahteraanya, Nurul Huda, angkat bicara perihal insiden kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang tuanya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kepala UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Kuningan dr Yanuar Firdaus, angkat bicara perihal kekerasan terhadap anak oleh sang ayah,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kasus perundungan di kebun bambu yang videonya viral di media sosial belakangan ini ternyata terjadi di Blok Pasir dekat lapangan sepakbola...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Seorang kuli bangunan, R (52), belum pernah menikah, ditangkap Polres Kuningan karena aksi bejadnya mencabuli 3 anak. Tersangka merupakan warga Kecamatan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan (F-Gerindra), Sri Laelasari terlihat geram dan sedih atas maraknya kasus pencabulan anak di Kabupaten Kuningan. Ia, mengatakan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Anak 15 tahun yang jadi korban pemerkosaan dan pencabulan dua kakek (salah satunya petinggi yayasan anak), ternyata kini dalam kondisi hamil...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Seorang anak di bawah umur, jadi korban pencabulan dan persetubuhan yang diduga dilakukan dua lelaki yang berusia lebih dari setengah abad....

Headline

KUNINGAN (MASS) – Jean Aisyilla Ramadhan yang dikabarkan tak pulang berhari-hari, akhirnya kembali ditemukan keluarga, tak lama setelah beritanya keluar. Ya, informasi keberadaan remaja...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Bejat. Kata itulah yang mungkin tepat disematkan pada lelaki berinisial YH (42), seorang wiraswasta yang cabul pada anak tirinya sendiri. Sang...

Education

KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyyah (IMM) Kabupaten Kuningan memberikan bimbingan konseling mengenai tindakan kekerasan dan pelecehan...

Headline

CILIMUS (MASS) – Perilaku guru yang satu ini tidak patut ditiru. MH, Pengajar SD yang berstatus ASN itu dilaporkan keluarga korban dan ditahan Polres...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Santer dan maraknya isu penculikan anak (baik hoax ataupun tidak) di Kabupaten Kuningan, direspon langsung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan....

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kepala Desa Cipedes Kecamatan Ciniru A Rusdiana S IP mengkonfirmasi pada kuninganmass.com, bahwa pasca hebohnya dugaan percobaan aksi penculikan anak di...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Korban hanyut di solokan ternyata siswa kelas 6 di SDN Dukuhdalem. Korban adalah Putra Ramadhan, warga Desa Dukuhdalem Kecamatan Ciawigebang. Keterangan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – PJU yang berada di Desa Lengkong dan sempat memakan korban, ternyata ilegal. Hal itu diutarakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Mutopid....

Headline

KUNINGAN (MASS) –  Kabar duka datang dari Desa Lengkong Kecamatan Garawangi. Pasalnya, pada Minggu (11/12/2022) kemarin, seorang anak usia 10 tahun, RA, meninggal dunia...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Rumah Ramah Nusantara (RRN) mengecam keras tindak kekerasa seksual pada anak di bawah umum yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Kuninhan....

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Beberapa hari kebelakang masyarakat Kuningan dihebohkan dengan curhatan seorang siswi menengah atas yang pernah menjadi korban pelecehan seksual. Cerita tersebut ia...

Advertisement