KUNINGAN (MASS) – Gegara oknum aplikasi investasi online, banyak warga Kuningan yang uangnya amblas. Mulai dari ratusan ribu, jutaan, puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Kalau saya sih cuma belasan juta saja. Ada yang sampai puluhan sampai ratusan juta,” ungkap salah seorang korban yang enggan diekspos namanya, Jumat (17/12/2021).
Dari keterangan yang diperoleh kuninganmass.com, orang Kuningan yang menjadi member aplikasi tersebut cukup banyak. Salah satu sumber memperkirakan 1000 orang. Tiap orangnya ada yang top up (invest) ratusan ribu, jutaan, puluhan juta bahkan ada pula yang ratusan juta rupiah.
Kini, meski aplikasi tersebut masih bisa dilihat namun fitur dan data-datanya hilang. Tak heran jika mereka yang sudah invest tidak bisa “main” lagi. Bahkan untuk menarik dana pun tidak bisa.
Penjelasan dari admin aplikasi di layanan servis, sekarang ini sedang dilakukan upgrade data dan meminta para member untuk menunggu. Namun setelah para member menunggu 2 pekan lamanya, aplikasi masih belum kembali ke semula.
Dugaan kuat banyak member se Indonesia yang mengalami nasib yang sama. Gangguan aplikasi tersebut dimulai awal Desember.
Sebelum Desember, banyak diantaranya yang telah meraup keuntungan. Namun karena kembali melakukan top up pada akhir November, dan ada juga yang belum sempat menarik uangnya, banyak pula yang justru uangnya amblas.
Di tempat lain, Kepala Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kuningan, Acep Tisna Sudrajat SH MH mengaku belum tahu soal aplikasi investasi online yang dianggap merugikan itu. Bahkan sampai Jumat tadi pihaknya tidak pernah menerima aduan satupun kaitan dengan itu.
Kepada siapapun yang merasa dirugikan atas keberadaan aplikasi online, Acep mengimbau untuk segera melapor.
“Kalau aduan pinjol sih ada. Tapi untuk aplikasi itu belum ada. Memang sih kalau misal ada delik (unsur pidana), jadi urusan kepolisian,” jelasnya. (deden)