KUNINGAN (MASS) – Bagi Syafii Efendi, seorang entrepreneur muda asal Medan, modal uang itu nomor 13 untuk bisa menjadi wirausaha sukses. Nomor pertama menurutnya adalah ilmu.
“Nomer 1 itu ilmu. Nomer 2 juga ilmu. Nomer 3 sampai 12 pun ilmu. Kalau kita kejar ilmunya maka modalnya pun akan datang,” ujar pengusaha 27 tahun yang sudah punya 9 perusahaan dan 2 kampus itu.
Di Jakarta, imbuh Syafii, banyak orang kaya yang bingung duitnya dipakai apa. Namun masalahnya belum ada kepercayaan kepada orang untuk diinvestasikan. Sebab masih banyak wirausaha yang belum punya pengetahuan alias ilmunya.
“Nah kalau ilmunya udah dapet saya yakin modal datang dengan sendirinya,” tandas Syafii.
Dalam materinya, dia juga memberikan tips perubahan agar kaum muda sukses. Tips tersebut yaitu Paksa, Bisa, sehingga jadi Biasa. Tiga fase itu harus dilewati dan akan berulang secara terus menerus dengan angka yang berbeda-beda.
“Contoh kalau kita mau latihan bangun subuh dan sholat tahajud jam 2, dalam 2 minggu pertama mata kita mungkin bengkak. Tapi akhirnya akan terbiasa,” paparnya.
Syafii berbagi ilmu dalam Seminar Motivasi Nasional dan Character Building yang digelar di Ball Room Raja Seafood Bandorasa Minggu (14/4/2019). Tema yang diangkatnya ‘Winning In Industri 4.0’.
Seminar tersebut diselenggarakan Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Jabar. Pesertanya mencapai 938 orang dari 22 sekolah dan 4 perguruan tinggi Kuningan.
“Tujuan seminar ini untuk meningkatkan mental kemandirian anak-anak muda Kuningan baik secara wawasan, spiritual dan ekonomi. Juga untuk menggenjot kekuatan anak muda terutama mentalnya dalam menghadapi persaingan bebas di era globalisasi,” beber Ketua Panitia, Chepy Trisnandar.
Sekilas tentang Syafii Efendi, diusia 27 tahun saat ini sudah berpenghasilan antara Rp1 milyar sampai Rp2 milyar perbulan. Perusahaannya lebih dari 8 dan memiliki 2 perguruan tinggi ekonomi dan kesehatan.
Syafii memulai bisnis pada usia 19 tahun. Ia mengawalinya dengan jualan kripik singkong di Medan saat kuliah semester awal. Dalam perjalanan, ia terjun pula dibidang coaching, training, fashion, property dan lainnya.
Dalam usahanya, Syafii tidak lepas dari berdoa dan sholat lima waktu. Sama dengan para pengusaha lain, dia pun pernah merasakan bangkrut. (deden)