KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, menolak saran dari Fraksi Golkar agar Perumda AU (Anek Usaha) jadi agen gas LPG 3 kg.
Bukan tanpa alasan, Golkar sebenarnya menyarankan tersebut karena tidak optimalnya PAD dari badan usaha daerah, dan masih ada zonasi yang perlu distribusi di beberapa wilayah Kuningan, agar harga seimbang.
Namun, Bupati juga punya alasan tersendiri menolak saran tersebut. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Paripurna DPRD, Selasa (27/6/2023) sore.
Baca : https://kuninganmass.com/minim-kontribusi-golkar-minta-pdau-jadi-agen-gas-lpg/
Dalam jawaban terhadap PU fraksi, Bupati menjelaskan bahwa badan usaha daerah, baik Perumda AU maupun PT LKM, sebenarnya telah berkontribusi meski belum maksimal.
“Perumda AU Kuningan pernah berkontribusi pada PAD sebesar Rp 143 juta lebih di tahun 2019, dan Rp 13juta lebih di tahun 2020. Begitu pula PT LKM, pernah berkontribusi pada PAD sebesar Rp 6,7 juta lebih di tahun 2018, Rp 30,7 juta lebih di tahun 2019, dan Rp 38 juta lebih di tahun 2020,” ujar Bupati.
Namun, kata Bupati, seiring dengan adanya pandemi covid, telah berdampak besar pada ekonomi masyarakat termasuk berimbas pada Perumda AU dan PT LKM (Layanan Kredit Mikro).
Sementara, soal saran Perumda AU jadi agen gas LPG 3 kg, Bupati beralasan bahwa kendala peningkatan kinerja Perumda AU adalah kurangnya modal kerja. Dan jadi agen gas LPG, butuh modal yang tidak sedikit.
“Maka dari itu, untuk sementara waktu, sektor usaha yang dinilai feasible bagi Perumda AU Kuningan saat ini adalah usaha yang tengah dilakukan, yaitu jasa pariwisata,” terang Acep.
Mengingat, kata Acep, IUPSWA yang telah dipegang Perumda AU. Dan lagi, ada kebutuhan peningkatan usaha terkait di objek wisata seperti fasilitas, layanan, dan lainnya.
“Hal itulah yang menjadi konsen utama bagi peningkatan usaha Perumda AU Kuningan,” ujarnya. (eki)