KUNINGAN (MASS) – Seorang warga Desa Dukuhdalem Kecamatan Japara, Upen Supendi (40), meninggal dunia setelah terperosok ke dalam sumur sedalam -+ 15 meter, Kamis (16/2/2023) siang ini sekitar pukul 14.00 WIB. Sumur lokasi kejadian, ada di Perkebunan Cigenta Dusun 3 desa setempat.
Dari keterangan Kadus Aris Munajat, korban sempat pamit pada sang istri, Wilah (37) untuk melihat kandang bebek dan mengambil buah nangka, petai dan durian di kebun. Almarhum sendiri, sempat bertemu dengan tetangganya Sahudi yang sedang mencangkul, tak jauh dari lokasi kejadian.
Selang berapa waktu, Sahudi (50) sempat mendengar suara benda jatuh cukup keras, saksi mengira yang jatuh adalah buah / batang pohon sehingga tidak dihiraukan.
Namun, saat Suhadi hendak pulang, karena sudah sore dan akan hujan, saksi memanggil korban berniat ngajak pulang Bersama. Karena taka da jawaban, saksi mencari korban dan tidak menemukan dimana-mana, hanya ada buah petai.
Namun, saksi kemudian melihat asbes yang biasanya menutup sumur sudah hancur dan terbuka. Saat diperiksa, ia melihat ada sendal yang diduga mirip dipakai oleh korban. Saksi berusaha memanggil namankorban beberapa kali, kemudian saksi melihat ada gelombang air dari dalam air dan memanggil-manggil nama korban namun tidak muncul ke permukaan air.
Menduga korban tercebur kedalam sumur, ia kemudian melaporkan ke warga sekitar. Beberapa warga berusaha menolong korban dengan menggunakan batang bambu, akan tetapi terlihat badan korban sudah mengambang. Saat itulah, Anang (ASN) melapor ke kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Kepala Damkar M Khadafi Mufti M Si, merespon laporan itu dengan menurunkan 6 orang anggota Damkar dan 1 randis rescue dengan peralatan penyelamatan ke lokasi.
Bersama-sama Inafis Polres Kuningan, Polsek Japara, Puskesmas Japara, apparat desa dan warga setempat, Damkar melakukan proses evakuasi. Proses evakuasi sendiri berlangsung selama kurang lebih 30 menit.
“Pekatnya gas beracun yang ada di dalam sumur hampir membuat anggota Damkar kehilangan kesadaran saat akan mengangkat mayat korban,” kata M Khadafi sembari menyebut anggotanya Wawan Setiawan yang agak terhambat juga karena diameter sumur yang kecil, hanya +- 60 cm namun cukup dalam.
Setelah mayat berhasil dievakuasi, mayat korban ke pihak kepolisian setempat untuk dilakukan penyelidikan dan penyebab meninggalnya korban. Diduga, korban terperosok kedalam sumur sesaat setelah mengambil buah petai. Korban mendongak ke atas bermakud melihat titik buah durian yang matang, sambil berjalan mundur, dan tanpa disadari ada sumur dibelakang, lalu terperosok.
“Sumur tempat korban meninggak harus aegera ditutup / dikubur, agar tidak memakan korban kembali,” kata Khadafi. (eki)