KUNINGAN (MASS) – BEM Unisa Arif melalui mentri kesehatannya Ilyani Maehierani menyoroti tingginya angka stunting di Kuningan.
Stunting sendiri, merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak lebih rendah/ pendek (kerdil) dari standart usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek, seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal, dijelaskan Ilyani, diketahui genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya dan politik) dan pelayanan kesehatan.
āDengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah,ā sebutnya Rabu (30/6/2021) sore.
BEM sendiri, menerangkan bahwa data dari WHO menempatkan Indonesia posisi ke-17 dari 117 Negara yang mempunyai prevalensi stunting tinggi.
Sedangkan di Jawa Barat saat ini angka prevalensi stunting menunjukkan 31,06%. Ini artinya Jawa Barat menjadi Provinsi 5 besar yang memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.
Ā
Dari sekian banyaknya Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Barat, Disebutkannya Kuningan menjadi salah satu kabupaten yang memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat ini.
Pada September 2020, dipaparkannya, dari 68.033 yang ditimbang terdapat 5.016 bayi dan balita atau sekitar 7.37% yang mengalami stunting di Kabupaten Kuningan.
āNamun ironisnya hingga sampai saat ini pemerintah Kabupaten Kuningan khususnya Dinas Kesehatan belum melakukan langkah konkrit untuk menangani melonjaknya kasus stunting tersebut,ā imbuhnya.
Menurut Ilyani, penanganan kasus stunting di Kuningan yang digembar-gemborkan terkesan hanya ceremonial saja.
āKami (BEM Unisa) menuntut kepada Dinas Kesehatan untuk memperbaiki kinerjanya dengan menciptakan formulasi yang lebih efektif untuk menangani kasus stunting ini,ā ujarnya sembari menjamin, apabila tuntutan tidak segera direalisasikan, pihaknya akan menindaklanjutinya. (Eki)
Pingback: 2 SKPD Banyak Disorot, Bupati: Soal Evaluasi Itu Urusan Saya – Kuningan Mass