KUNINGAN (MASS) – Meski ada pro kontra, Ketua PGM Indonesia (Persatuan Guru Madrasah) Kabupaten Kuningan, Topic Offirstson M Pd, ternyata tak menolak bahkan setuju gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang kerap disapa KDM, soal mengirim siswa ke barak TNI.
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai soal siswa dikirim ke barak TNI, mengingat belakangan ini baru saja viral sebuah video yang menunjukkan sekumpulan remaja di Jalan Kyai Eyang Hasan Maulani / Jalan Baru Sampora, yang diduga tawuran dan bawa senjata tajam.
“Terkait hal itu (mengirim siswa ke barak TNI), dalam proses belajar mengajar ada istilah Experience is the best teacher. Artinya Pengalaman adalah guru yang terbaik. Jadi, siswa dengan karakter hiperaktif yang nampak dari perilaku seperti nakal, merokok, tawuran, dan lain-lain memang cukup efektif jika diberi pengalaman belajar di barak,” kata Topic, Rabu (14/5/2025).
Topic yang juga Kepala MTsN 3 Kuningan itu meyakini metodologi TNI dalam mendidik siswa yang dibawa ke barak tentu akan disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing siswa. Karenanya, jika banyak yang merasa hawatir disana itu metodenya seperti perpeloncoan, tentu ini keliru.
“Saya meyakini TNI akan profesional sehingga siswa benar-benar mendapat pengalaman yang sangat berharga, pendidikan karakter, kedisiplinan, cinta tanah air, wawasan kebangsaan, dan pembentukan pribadi-pribadi yang beretika, sopan, santun, dan tegas,” kata Topic.
Dari pengalaman ini, lanjut pria berkacamata itu, siswa akan mendapat ilmu yang berharga, materi bermakna, dan akan menjadi kebanggaan tersendiri saat nanti kembali ke sekolahnya masing-masing. Dan pihak sekolah, pesan Topic, wajib menyiapkan penyambutan yang humanis, dengan menanamkan rasa bangga sehingga psikologis siswa akan benar-benar tumbuh kepercayaan dirinya.
“Dari program yang unik ini justru saya malah merasa khawatir ada ide-ide nyeleneh dari orang tua siswa, misal ada anaknya yang bercita-cita ingin jadi TNI, lalu meminta pihak sekolah agar anaknya dikirim ke barak seolah nakal, padahal hanya ingin mendapat pendidikan ala-ala militer sebagai bahan pengalaman dan latihan awal agar menjadi bekal saat nanti mengikuti seleksi atau bahkan lulus sebagai calon anggota TNI,” pungkas Topic sambil tertawa kecil. (eki)
