KUNINGAN (MASS) – Membahas terkait bagaimana Pentingnya Kesehatan Mental Pejabat dan Ketidakhadiran Bupati Kuningan pada Aksi Demonstrasi, Rabu (3/7/2025)
Bahwa kesehatan mental pejabat bukan hanya urusan pribadi, tetapi menjadi faktor krusial dalam menentukan arah dan keberhasilan tata kelola pemerintahan. Pejabat publik dituntut memiliki stabilitas emosional, objektivitas berpikir, sikap bijak, serta kemampuan untuk membangun komunikasi lintas kepentingan dan lintas generasi.
Kesehatan mental berkaitan erat dengan kesiapan pejabat menghadapi kritik, bersikap terbuka terhadap masukan rakyat, dan tidak bersikap reaktif ketika berhadapan dengan tekanan publik.
Kami mencermati dengan serius peristiwa ketidakhadiran Bupati Kuningan dalam aksi demonstrasi mahasiswa dan pedagang kaki lima. Ketidakhadiran tersebut kami pandang sebagai indikasi kurang sehatnya mental kepemimpinan Bupati, khususnya dalam menghadapi dinamika sosial dan kritik dari kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa.
Sebagai pemimpin daerah, Bupati seharusnya hadir, membuka ruang dialog, dan memberi teladan sebagai sosok yang siap dikritik dan terbuka terhadap aspirasi rakyat. Menghindar dari ruang dialog bukanlah cerminan kepemimpinan yang sehat secara mental maupun etika publik.
Maka dari itu, kami menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
1. Mendesak Bupati Kuningan untuk menunjukkan mental kepemimpinan yang sehat dan terbuka terhadap kritik rakyat.
2. Menilai ketidakhadiran dalam forum aspirasi sebagai bentuk pengabaian terhadap etika komunikasi antara pemerintah dan masyarakatnya.
3. Menyerukan perlunya pembenahan sikap dan budaya birokrasi yang lebih responsif, terbuka, dan berjiwa negarawan.
4. Menyatakan bahwa kepemimpinan yang kuat bukan diukur dari pencitraan, tapi dari keberanian mendengarkan kritik dan hadir bersama rakyat.
PMII Kuningan, akan terus berdiri di garda depan mengawal ruang demokrasi, menyuarakan kepentingan rakyat kecil (kaum mustad’afin) dan menuntut pemimpin yang sehat secara mental, etis, dan konstitusional.
Kritik bukan serangan. Demonstrasi bukan ancaman. Melaikan bentuk ekspresi cinta kami pada daerah Kabupaten Kuningan.
Salam Pergerakan!
Hidup mahasiswa!
Hidup Pedagang Kaki Lima!
Oleh: Rizal Nurfahrozy, Wakil ketua 1 PMII cabang Kuningan
