KUNINGAN (Mass)- Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di tanjakan Cigugur begitu cepat. Sampai banyak orang yang tidak menyangka sama sekali termasuk para korban.
Salah satunya adalah Budi Budiman warga Desa Ciawi Japura Kecamatan Susukan Lebak Kabupaten Cirebon. Mobil Daihatshu Grand Max Nopol A 1067 VK rusak parah bagian depanya.
Bukan hanya mobil tapi dua penumpang yakni istrinya Nia dan adik iparnya Emay mengalami luka cukup serius. Sedangkan anak dan ia sendiri tidak mengalami luka.
“Saya tidak akan banyak bicara yang terpenting mobil kembali seperti semula. Begitu juga istri dan adik ipar saya sehat,” jelas Budi yang terlihat masih bingung dengan kejadian kecelakaan.
Ia sendiri terlihat masih menjaga mobil ketika usai kejadian. Pasalnya, mobil belum diangkut ke Mapolsek Cigugur.
Budi menerangkan, saat itu usai pulang liburan dari Waduk Darma. Ketika melihat bus akan mundur maka memutuskan berhenti. Namun, dari arah belakang ternyata ada Mitsubishi Kuda menyalip ke arah kanan.
Belum juga beberapa detik tiba-tiba begitu cepat bus mundur dan menabrak mobil Kuda dan mobilnya. Selain itu juga tukang cakue yang membawa grobak dengan motornya ikut terseret ke rumah Darwasih yang juga mengalami kerusakan.
“Pokoknya begitu cepat terjadi. Untungnya tidak ada yang meninggal karena cepat-cepat menyelamatkan diri,” ujar dia.
Sementara itu, mobil Mitsubishi Kuda Nopol E 1713 YL langsung dibawa ke Polsek. Begitu juga bus dan motor. Pemilik motor juga tidak berselang lama datang ke Mapolsek dengan kondisi muka berdarah namun sudah ditangani oleh dokter.
Juma (50) warga Kelurahan Winduherang yang berjualan cakue itu menerangkan kejadian kecelakaan. Pada saat itu sekitar jam 15.00 ia baru pulang berjualan keliling menggunakan motor.
Ia pun memutuskan untuk berhenti di rumah Darwasih yang berjulan alat-alat kursi. Dan rencananya akan pulang ke rumah.
Ketika akan berangkat ia melihat bus tengah mundur dan memutuskan menunggu bus berangkat. Namun, ternyata bus mendadak mundur dan menghantam grobak dan motor.
“Saya tidak ingat apa-apa. Yang saya tahu grobak sudah hancur begitu juga motor. Saya loncat menyelamatkan diri. Andai tidak cepat maka saya bisa meninggal. Sebab, motor dan roda saja hancur,” jelas Juma yang didampingi itsrinya Nani.
Sama halnya dengan, Budi, Juma juga ingin semua motor dan rodanya diganti rugi. Pasalnya, grobak dan motor merupakan ladang untuk mencari nafkah.
Terpisah, Kapolsek Cigugur Iman Supratikno SH MH melalalui Kanit Intel Endar Kuswanadi menerangkan, kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan sangat besar. Bukan hanya bus, dua mobil, motor, grobak dan rumah, tapi juga biaya perawatan.
“Untuk rumah Bu Darwasih sendiri mencapai Rp8 juta. Belum juga yang lain,” sebut Endar.
Ditempat yang sama tampak sang supir Iwan Nurhakim tengah meghubungi pihak perusahaan. Ia menyerahkan semuanya kepada perusahaan karena ini murni musibah. (agus)