Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ࣖ
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (TQS. Al-Anfal ayat 28).
Ketahuilah bahwa sabar itu ada tiga perkara, yaitu sabar ketika melakukan ketaatan kepada Allah Swt., sabar ketika meninggalkan larangan dari Allah Swt., dan sabar ketika menghadapi ujian dari Allah Swt. Sabar sendiri merupakan salah satu terapi penyakit hati. Dimana aplikasinya begitu sulit, karena membutuhkan kesungguhan yang kuat.
Pada dasarnya, setiap hamba Allah pasti merasakan cobaan. Tidak memandang usia, kaya, miskin, pejabat, atau rakyat jelata. Cobaan pun datang tidak mengenal waktu, tempat, dan kondisi. Serta cobaan bisa berkaitan dengan harta ataupun keluarga.
Cobaan yg terjadi dalam keluarga, contohnya anak, atau orangtua sakit yang mana butuh perhatian dan kesabaran ekstra tatkala ekonomi kita sedang terpuruk misalnya karena suami kita tidak bekerja disebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sedang marak karena dampak resesi global. Atau contoh cobaan keluarga lainnya yaitu terjadinya musibah kecelakaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain sebagainya.
Semuanya, merupakan cobaan yang datang dari Allah. Dan itu termasuk ketetapan Allah yang tak bisa manusia menghindarnya (qada Allah Swt.). Maka, ketika menghadapinya dengan ikhlas dan sabar, maka Allah akan menaikkan keimanannya dan menyediakan pahala baginya menjadi salah satu keutamaan sabar. Allah SWT tidak akan pernah memberikan cobaan atau ujian yang berat di luar batas kemampuan umatNya.
Sejatinya, adanya cobaan merupakan cara Allah untuk menegur hamba-hambanya agar tidak lalai dan terlena akan nikmat yang telah diberikan. Sebab, Allah telah memberikan akal untuk berpikir dan mempelajari syariat-Nya, serta diamalkan dalam kehidupan. Bukan untuk membangkang aturan-Nya, apalagi menandinginya.
Akal pula yang akan membedakan antara haq dan batil. Sehingga, manusia seharusnya berperilaku sesuai aturan Allah, bukan menyesuaikan keinginan diri sendiri (hawa nafsu). Tak lupa juga, manusia bersahabat dengan alam dan lingkungan, agar tidak terjadi kerusakan dimana-mana.
Itulah indahnya akidah Islam, bagaimana mengatur manusia agar bersabar ketika mendapatkan cobaan. Tidak boleh marah-marah, namun harus ikhlas menerima qada Allah Swt. Karena bisa jadi, hadirnya cobaan sebagai bentuk penggugur dosa-dosa manusia. Sehingga, perlu disikapi secara rido dan sabar.
Wallahu’alam bishhsawaab
Penulis : Oom Rom