KUNINGAN (MASS)- Ketua Panitia Pelaksana OKK PWI Kabupaten Kuningan, Maman Sutarman mengatakan, sejumlah peserta Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang diikuti puluhan wartawan media cetak, radio dan media online terancam tidak lulus.
Hal itu karena OKK yang dikuti wartawan dari wilayah Kabupaten Kuningan, Kota/Kabuapten Cirebon, Kabupaten Subang dan Kabupaten Tasikmalaya, pada ujian akhir ada sejumlah wartawan yang nilainya masih di bawah standar.
Pada kegiatan yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan tersebut, berlangsung pada Sabtu (10/10/2020.
“Pada ujian akhir setelah seluruh peserta mendengarkan sekaligus diskusi di setiap penyampaian materi, ternyata hasilnya ada beberapa yang di bawah standar sehingga mau tidak mau mereka terancam tidak lulus,” ujar Maman.
Sedangkan soal-soal ujian akhir OKK PWI tersebut, meliputi berbagai hal pengetahuan dan wawasan yang harus dikuasai oleh seorang jurnalis supaya dalam melaksanakan tugasnya, tidak berbenturan dengan aturan-aturan yang berlaku.
Namun lanjut dia, mengakui dan berpedoman pada Undang-Undang Nomor : 40 tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Wartawan khusus PWI, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Kode Prilaku Wartawan dan kebijakan-kebijakan Dewan Pers.
Diterangkan, diakhir kegiatan Ketua PWI Kabupaten Kuningan telah memberitahukan secara sepintas kepada seluruh peserta bahwa ada beberapa yang nilainya masih di bawah standar.
Sedangkan yang tertinggi, berhasil diraih peserta dari Tasikmalaya yang nilainya di atas 8 dan ia pun diberikan bonus.
Sementara Ketua PWI Kabupaten Kuningan, Iyan Irwandi membenarkan hal tersebut. Karena untuk menjadi anggota PWI kategori muda, tidaklah mudah.
Melainkan harus menempuh berbagai proses baik administrasi maupun tahapan-tahapan yang harus diikutinya. Seperti OKK sebagai syarat utama sesuai Peraturan Dasar Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) PWI.
“Nanti yang berhak menentukan, apakah layak atau tidak menjadi anggota PWI kategori muda adalah PWI Jawa Barat yang didasarkan berbagai pertimbangan termasuk hasil akhir ujian OKK,” jelasnya.
Terpisah, Ketua PWI Jawa Barat, H. Hilman Hidayat sangat mengapresiasi kegiatan OKK karena berdasarkan laporan ketua PWI Kabupaten Kuningan, setiap kegiatan yang diselenggarakan dan program kerja PWI termasuk Uji Kompetensi Wartawan (UKW), selalu didukung oleh Bupati Kuningan, H Acep Purnama.
“Atas nama PWI Provinsi Jawa Barat, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati, Pak Wakil Bupati dan Pak Sekda yang selama ini telah membantu kegiatan dan program kerja PWI Kabupaten Kuningan. Termasuk OKK dan UKW,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kuningan, H Acep Purnama mengatakan, PWI selaku organisasi pertama dan tertua di Indonesia bisa menjadi wadah bagi insan pers untuk menjalankan tugasnya sesuai aturan yang berlaku.
Dan ia pun mengucapkan terima kasih atas peran sertanya dalam proses pembangunan ke arah yang lebih baik.
Sebelumnya, di awal acara yang disaksikan Dandim 0615, Letkol. Czi. Karter Joyi Lumi, Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda, Sekretaris Daerah (Sekda), H Dian Rachmat Yanuar, Kasubag Humas Polres Kuningan, Kejaksaan Negeri dan unsur lainnya.
Bupati Kuningan, H. Acep Purnama menyerahkan penghargaan wartawan terproduktif kepada dua wartawan kategori senior diberikan kepada Wartawan Kabar Cirebon, Eman Sulaeman (Emsul).
Meski telah berusia 67 tahun tetapi masih aktif menulis setiap hari dan telah mengantongi sertifikat kompetensi wartawan. Sedangkan kategori junior, diserahkan pada wartawan dialetikakuningan.com, Erik Exvrayanto.(agus)