KUNINGAN (MASS) – Ilham Akbar, satu dari dua calon yang siap maju dalam perhelatan pemilihan calon ketua FTBM (Forum Taman Baca Masyarakat) Kuningan.
Pemilihan sendiri, rencananya akan digelar dalam Musda (Musyawarah Daerah) besok, Sabtu (30/7/2022) di Sekertariat Bunda Paud Windusengkahan.
Ilham Akbar sendiri, dikenal sebagai pegiat literasi jalanan. Sejak tahun 2016, Ilham aktif bergerak di dunia literasi dengan konsep lapak baca jalanan.
Ilham, berkesempatan menimba ilmu langsung di Rumah Dunia Banten, besutan Gol A Gong di tahun 2017-2018. Selain itu, dirinya juga sempat menjadi relawan di Motor Literasi, yang disopiri Ketua Umum FTBM Indonesia, Firman Venayaksa.
Besar di Banten, lelaki kelahiran Kuningan ini berkeliling melapakkan buku bacaan gratis di 33 alun-alun kota se pula Jawa sejak tahun 2018. Hal itu dilakukannya untuk mengabdi, sekaligus riset soal literasi.
Selama dua tahun, Ilham melakukan kegiatan itu seorang diri bersama Vespanya yang dinamai Scooterary (Scooter Coffee Literasy). Pengalamannya itulah yang kini dibawanya sebagai bekal di Kuningan.
Pada tahun 2019, yang ia dapatkan di Rumah Dunia, Motor Literasi, dan Scooterary, diakumulasikan ke dalam bentuk atau wadah dengan cakupan yang lebih luas, yaitu Komunitas Literasi Bukusam (Budak Kuningan Sadar Maca).
Ilham juga menghibahkan rumahnya menjadi ruang perkumpulan literasi sekakigus sebagai TBM Gandok Mahardika yang berlokasi di Desa Kertawangunan, Sindangagung.
Geliat Ilham dalam perjalanannya menyebarluaskan literasi di Kabupaten Kuningan, bukan lagi sebatas seremonial atau menggugurkan program.
Bahkan, ada semacam adagium yang tersebar di beberapa kalangan anak muda Kabupaten Kuningan yang menyatakan, “Bicara Ilham, pasti literasi.” Hal itu diperkuat oleh pandangan salah satu penulis asli Kuningan, Candrika Adhiyasa.
“Dalam tiga tahun saya mengenalnya, dan selama itu pula ia berjibaku dengan dunia mengambang bernama literasi, ia telah menyumbangkan tetesan keringat yang konkret dalam mekanisme kerja yang egaliter, dan bukan sekadar bicara dari ketinggian dengan jubah atasan,” ucap Candrika.
Ilham, lanjut Candrika, mampu memadukan diri dengan berbagai komponen literasi sehingga mampu menciptakan sinergitas, dan maju bersama-sama tanpa membeda-beda.
“Hal ini yang saya kira kita perlukan dari sosok pemimpin, tak terkecuali dalam dunia literasi a.k.a forum taman baca. Sosok yang terbuka, selalu hadir dan mendampingi, bekerja bersama-sama dalam upaya menyentuh substansi, bukan sekadar beretorika dengan seragam dan sok sibuk dengan kegiatan birokratis yang banal dan tak punya kedalaman,” sebutnya lagi.
Di tahun 2022 ini, Ilham mengaku secara sadar mencalonkan diri sebagai ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Kuningan karena banyak alasan.
Beberapa di antaranya, karena ibarat kendaraan, FTBM Kuningan punya kapasitas lebih untuk membawa literasi ke cakupan yang lebih luar, kreatif, dan beragam.
Ilham juga merasa, literasi tak cukup “menggiurkan” jika melulu diperkenalkan secara birokrat saja. Literasi mesti menjadi bukti senjata untuk kecakapan hidup, lebih jauh lagi untuk kesejahteraan.
Dalam hal ini, Ia menekankan harapan bahwa FTBM semestinya bisa menjadi ruang berkumpulnya gagasan dan karya dari para pengelola TBM, menjadi ruang ditemukannya solusi atas berbagai permasalahan perihal literasi.
Artinya, lanjut Ilham, TBM yang notabene sebagai pendidikan alternatif, tidak kehilangan marwah dan arah karena di bawah naungan forum.
“Dengan begitu, forum diharapkan untuk tidak sekadar taat pada pemerintahan, tapi juga dekat dengan masyarakat, khususnya pengelola TBM, secara menyeluruh, setara, dan tanpa pilih kasih. Agar literasi di Kabupaten Kuningan lebih adaptif dan solutif atas apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat sehingga mampu dirasakan kebermanfaatnya secara egaliter,” tutur Ilham. (eki)