KUNINGAN (MASS) – Sejarah politik bangsa indonesia tidak dapat terlepas dari peranan strategis angkatan muda khususnya mahasiswa dalam transformasi sosial dan politik. Suatu fakta sejarah yang tidak terlupakan yaitu sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda ll yang diikuti oleh berbagai organisasi pemuda dari berbagai penjuru indonesia pada waktu itu.
Pada masa itu, di tahun 1928 kaum intelektual yang dimotori oleh mahasiswa menjalankan suatu gerakan politik kongkrit yakni politik kebangsaan dengan melahirkan Sumpah Pemuda. Setelah melakukan konsolidasi kepemudaan para intelektual dan juga komponen mahasiswa, inilah yang turut serta menyiapkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Mahasiswa kemudian menjadi semakin terpandang dan memiliki kedudukan sosial penting dalam masyarakat pada umumnya. Peranan dan posisi strategis mahasiswa sebagai elit dalam lapisan pemuda dipengaruhi oleh berbagai macam hal khususnya sebagai salah satu kelompok masyarakat yang memiliki pendidikan terbaik pada saat itu.
Ironis nya, saat ini ada banyak mahasiswa yang cenderung acuh akan apa yang sedang terjadi di masyarakat. Mahasiswa yang dahulu dianggap sebagai penyambung lidah rakyat kini berubah menjadi acuh tak acuh akan berbagai macam persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Tentu saja hal ini menunjukan degradasi moral akan esensinya sebagai seorang mahasiswa. Hal ini dapat terlihat dari jarang adanya ruang-ruang diskusi di kampus yang membahas berbagai macam isu baik isu nasional maupun daerah.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai salah satu organisasi intra kampus yang cukup bergengi seharusnya dapat memfasilitasi dengan membuka serta kembali menghidupkan ruang-ruang diskusi di lingkungan kampus. Sayangnya BEM di era sekarang ini seolah-olah telah kehilangan daya kritis nya terhadap berbagai macam isu. BEM saat ini tidak lebih dari hanya sekedar event organizer yang hanya mengadakan acara-acara yang bersifat seremonial.
Oleh karena itu penulis berharap, semoga kelak ruang-ruang diskusi di tiap-tiap kampus khususnya yang ada di Kabupaten Kuningan dapat kembali ramai dan diminati oleh seluruh elemen mahasiswa baik dari berbagai macam jurusan serta kampus.
Sebuah tulisan lepas dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda
Oleh : Riffa Ramadyan Halim (Aktivis GMNI DPK FH)