KUNINGAN (MASS) – Di Kabupaten Kuningan banyak kita temui orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), baik itu yang diberikan perhatian, maupun yang ditemui di Jalanan.
Seperti yang terlihat di sekitar Jalan Pramuka, kadang berjalan tanpa tujuan, atau bersimpuh tanpa pakaian atas.
Sarjana konseling, Lilis Lisdayanti menyebut ODGJ yang cukup lama dan terbilang parah pun sebenarnya bisa sembuh, dengan syarat didukung untuk kesembuhan dari berbagai pihak.
“Iya, bisa kok sembuh (yang terbilang lama dan parah juga) tapi nanti ada karantina khusus,” ujarnya pada Kuninganmass.com, Jumat (13/12/2019) pagi.
Namun dirinya tidak memungkiri, bahwa banyak orang terdekat yang tidak kuat merawatnya sehingga memilih pembiaran.
“Kadang ada juga yang dipindah ke daerah lain,” terangnya.
Dari pemaparannya, gangguan jiwa sendiri terdiri dari beberapa tingkatan. Dimulai dari yang ringan, sampai berat.
“Defresi juga masuk gangguan jiwa, biasanya akibat dysphoria (merasa sedih), nantinya jadi mudah tersinggung, gelisah dan putus asa,” terangnya.
Termasuk gangguan jiwa jenis lainnya, yakni Neurotik atau kepribadian yang memiliki ketegangan pada dirinya sendiri, namun si penderita tidak menyadari akan penyakitnya sendiri.
“Itu seperti gangguan phobia, atau obsesi,”ungkapnya.
Terakhir, gangguan jiwa ketika otak kehilangan kemampuan menilai realita.
“Namanya Gangguan Jiwa Psikotik, gangguan pada otaknya, hingga kehilangan kemampuan menilai terhadap realita, biasanya ditandai delusi dan halusinasi,” pungkasnya. (eki)