Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Social Culture

Naskah Kuno Tahun 1850 Masih Misteri?

KUNINGAN (MASS) – Penelusuran manuskrip kuno dilakukan kuninganmass.com, dan tempat yang pertama kali dikunjungi adalah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan dibawah Kepala Drs. Ucu Suryana, M. Si, Selasa (12/11/2019) siang.

Dalam kunjungan tersebut, awak media dipandu Arsiparis, Eha Julaeha untuk melihat satu-satunya koleksi manuskrip kuno yang sudah lama disimpan.

“Manuskrip ini kita dapat dari Lengkong, tapi dulu sebelum kita jadi dinas, masih kantor arsip,” ujarnya sambil memperlihatkan koleksinya di lantai dua gedung arsip.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Adapun arsip yang disimpan di Dinas Kearsipan merupakan tulisan tangan Mbah Dako yang menyalin kembali kitab tafsir Jalalain di tahun 1850.

“Pada 2017, manuskrip ini kita restorasi, tujuannya biar puluhan bahkan ratusan tahun, biar generasi selanjutnya tahu,” ujarnya.

Restorasi sendiri merupakan proses pengawetan naskah. Konon bahannya merestorasi sangat mahal biayanya. Bahan tersebut dikenal juga dengan sebutan “Tisu Jepang”.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Eha Julaeha menyebut saat ini masih banyak manuskrip yang tersebar di masyarakat. Dirinya mengaku, pihaknya tidak bisa serta merta mengambil manuskrip yang dipakai di masyarakat.

“Manuskrip di Kabupaten Kuningan memang belum dihimpun, tapi kita juga tidak bisa maksa, seperti di Paseban misalnya, masih ada dan dimiliki masyarakat serta dijadikan pedoman. Bedanya koleksi yang tersebar belum direstorasi sehingga kemungkinan leburnya tinggi,” paparnya.

“Ke depan rencananya akan ada penghimpunan situs-situs sejarah, tapi sifatnya tidak memaksa pada masyarakat juga. Kalo pendataan mah pasti juga, tapi kan itu lebih ke tupoksi Disparbud,” tambahnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Meski baru tersedia satu koleksi, Eha menyebut pihaknya terbuka untuk umum berkunjung dan mempelajari naskah.

“Sempet ada dari UIN Jakarta penelitian, dari Unisa juga, terbukalah ya semuanya juga, kita berharap sih bisa juga saling berbagi informasi, barangkali ada yang perlu dinas ketahui manuskrip maba yang belum terexpos,” ungkapnya.

Sementara itu, naskah kuno peninggalan leluhur tersebut belum ada yang membedah secara serius. Padahal tujuan dari restorasi yang dilakukan agar dapat dipelajari kandungannya. Tak heran jika sebagian kalangan menilai isi dari naskah kuno masih misteri. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement