KUNINGAN (MASS) – Memulai dengan hal yang paling mudah untuk dilakukan dengan keluarga, pada sisi potensi yang dimiliki. Saya memahami, anak-anak tumbuh dengan potensinya masing-masing dengan keunikan dan kelebihannya masing-masing.
Melihat mereka tumbuh dalam potensi apapun, dapat kita lihat sebagai hal positif untuk menumbuhkan minat dan kemampuan. Anak-anak biasanya selalu ada minat yang terus harus kita bina untuk menjadi bekal dalam menjalani masa depannya. Pendidikan untuk mereka, dalam arti menumbuhkan minat belajar menjadi hal yang harus senantiasa kita perhatikan.
Mengajak dialog bersama keluarga, untuk membicarakan tema-tema bekerja dan ilmu pengetahuan menjadi salah satu cara untuk proses pendidikan. Membiasakan tema-tema ilmu dalam keluarga menjadi penguatan dalam menumbuhkan budaya pendidikan dalam keluarga.
Tidak menjadi masalah jika tema dialog juga tentang hal-hal yang mungkin dianggap kecil misalnya, kebersihan kamar, ruang rumah atau kesehatan dalam rumah. Tema-tema yang sederhana itu, tampak sederhana tapi untuk masa depan akan menjadi pola hidup yang baik.
Pada tema bekerja, mengajak praktik untuk bekerja juga dapat menjadi sarana berlatih mandiri. Melatih mengembangkan bakat yang ada dalam diri, seperti kompetensi tentang konveksi, bisnis busana atau bahkan mungkin rumah makan, dapat menjadi alternatif untuk dapat dipraktikan bersama keluarga. Intinya, kita dapat melatih mereka dalam berusaha, karena yang terpenting adalah jiwa berwirausahanya itu yang sangat penting.
Dalam masa praktik mungkin saja mengalami sukses dan gagal maka itu akan menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk melatih anak-anak. Kegagalan akan menghantarkan mereka kesabaran dan melatih bangkit dari kegagagan dan jikapun sukses mereka mendapatkan pengalaman untuk tetap rendah hati dan tidak cepat puas diri.
Jika nilai-nilai itu tumbuh secara alami, saya meyakini akan menjadi proses yang baik dalam jiwa anak-anak. Melatih mereka untuk berbuat sesuatu, jangan takut gagal karena orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah melakukan apa-apa.***
Penulis: Kokom Komariyah (Wakil Ketua DPRD Kuningan)