KUNINGAN (MASS) – Muslimah berdaya adalah dia yang bisa mengidentifikasi potensi diri, mengaktualisasikan dan bisa bermanfaat untuk ummat.
Jika muslimah berdaya, keluarga menjadi bahagia dan negara pasti akan menjadi kuat, karena keluarga adalah entitas terkecil sebuah masyarakat.
Muslimah harus berdaya, tapi saat bersama keluarga tetap harus kembali pada fungsinya sebagai istri, dan ibu rumah tangga. Sehingga, dapat membawa kebahagiaan bagi keluarga.
Muslimah yang aktif berkegiatan di mana pun. Tapi saat anak membutuhkannya, maka dia harus ada untuk anak.
Seimbangkan antara aktivitas diluar dalam melayani ummat dengan aktivitas didalam rumah untuk melayani keluarga (suami dan anak). Keduanya perlu pengorbanan, waktu, dan tenaga.
Perempuan memiliki organ khusus yaitu “rahim” yang tidak dimiliki laki-laki, maka sejatinya memiliki hati nurani yang halus. Jadi, muslimah harus menjalankan perannya dengan hati, sehingga dapat menjalaninya tanpa beban. Muslimah dituntut bisa menetralkan kegundahan suami, agar tercipta ketahanan keluarga.
Terkadang seorang istri harus mengalah. Mengalah bukan berarti kalah, tapi bisa membuat hati suami tenang dan senang.
Kini, muslimah di Kuningan banyak yang sudah berdaya bahkan bebas berkarya. Namun yang perlu diingat, jangan melampaui batas dan tetap dalam koridor nilai-nilai Islam.
Salimah Peduli Perempuan, Anak dan Keluarga Indonesia
Renungan di Hari Milad Salimah Kuningan ke-18
(21 April 2005 – 2023)